Minggu, 12 Mei 2013

wahaby jangan dusta tentang halalnya hukum allah

(الأشباه والنظائر للسيوطي)
dalam kitab al-asbah wa annadzair
وهي "الأصل في الأشياء الإباحة حتى يدل الدليل على التحريم عندنا
bahwa segala sesuatu pada asalnya hukumnya adalah boleh sampai adanya dalil
yang melarangnya, prinsip inilah yang di jadikan
hujjah bagi kita madzhab assyafi'iyyah
______________________________________________________________________
sabda rasulullah SAW

قوله صلى الله عليه وسلم: "ما أحل الله فهو حلال وما حرم فهو حرام وما سكت عنه فهو عفو, فاقبلوا من الله عافيته فإن الله لم يكن لينسى شيئا", أخرجه البزار والطبراني من حديث أبي الدرداء بسند حسن.

Apa yang dihalalkan Allah, maka itu adalah halal dan apa yang iharamkan-Nya, maka adalah haram dan yang apa didiamkan-Nya merupakan kemaafan, maka temuilah Allah dengan kemaafannya. Sesungguhnya Allah tidak akan lupa sesuatupun.(H.R. al-Bazar dan Thabrany) dari riwayatnya abi darda' dengan sanad yang hasan

وروى الطبراني أيضا من حديث أبي ثعلبة: "إن الله فرض فرائض فلا تضيعوها, ونهى عن أشياء فلا تنتهكوها, وحد حدودا فلا تعتدوها, وسكت عن أشياء من غير نسيان, فلا تبحثوا عنها"
Bersabda rosululloh shollalloohu’alaihi wasallam: ”Sesungguhnya Alloh subhaanahu wata’ala telah menetapkan kewajiban-kewajiban maka jangan kalian remehkan, dan memberi batasan-batasan maka jangan kalian langgar, dan mengharomkan sesuatu maka jangan kalian tentang, dan mendiamkan sesuatu sebagai rohmat untuk kalian bukan karena lupa , maka jangan kalian cari-cari/ mempersulitnya (membahasnya dalam-dalam)”. HR attabaroni dari riwayatnya abi sta'labah]

وفي لفظ: "وسكت عن كثير من غير نسيان فلا تتكلفوها رحمة لكم فاقبلوها".
dan di dalam riwayat yang lain : dan allah mendiamkan dari sejumlah masalah ( banyak masalah ) bukan karena lupa maka dari itu jangan kalian persulit diri kalian dengan melarang-larang nya) sebagai bentuk rahmatnya maka dari itu terimalah hal
tersebut

وروى الترمذي وابن ماجه من حديث سلمان: أنه صلى الله عليه وسلم سئل عن الجبن والسمن والفراء فقال: "الحلال ما أحل الله في كتابه, والحرام ما حرم الله في كتابه, وما سكت عنه فهو مما عفا عنه"
Dari Salman al-Farisi: Rasulullah s.a.w. ditanya mengenai minyak, keju dan keledai hutan, lalu baginda s.a.w. bersabda: “Halal ialah apa yang telah dihalalkan oleh Allah, dan haram ialah apa yang telah diharamkan oleh Allah di dalam kitabNya, Dan apa yang didiamkan olehNya, maka ia adalah dariapa perkara yang dimaafkan untuk kamu.” (HR al-Tarmizi, Ibnu Majah

Allah berfirman :

وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ

“Dan jangan kamu berani mengatakan terhadap apa yang dikatakan oleh lidah-lidah kamu dengan dusta; bahawa ini halal dan ini haram, supaya kamu berbuat dusta atas (nama) Allah, sesungguhnya orang-orang yang berani berbuat dusta atas (nama) Allah tidak akan dapat bahagia.” (an-Nahl: 116

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar