Senin, 29 April 2013

KH ABDURRAHMAN WAHID ( gus dur ) 3



Almaghfurlah Habib Sagaf bin Mahdi bersama almaghfurlah KH. Abdurrahman Wahid. Tidak lama setelah Berpulangnya Gus Dur Habib Sagaf bin Mahdi juga turut berpulang.

Almagfurlah KH. Abdurrahman Wahid dan Almagfurlah Habib Saggaf Bin Mahdi alfatehah........


Warta
Habib Saggaf: Terorisme Bukan Budaya Bangsa Indonesia
Menurut Habib Saggaf bin Mahdi, Islam menjadi faktor terpenting lahirnya sekaligus bertahannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Negara kepulauan terbesar di dunia dapat bertahan dan menyatu karena adanya ikatan emosional yang sama yaitu sebagai sesama Muslim," papar Habib Saggaf bin Mahdi.

Ikatan emosional keislaman yang diamksud Habib Saggaf yaitu yang berbasis pada tradisi lokal Indonesia yaitu Islam yang ramah, menjungjung tinggi pluralisme dan toleran terhadap keragaman budaya yang ada, termasuk pada keragaman agama.

Habib Saggaf mengemukakan, tindakan terorisme yang kerap terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun tearkhir, sama sekali tidak mencerminkan semangat dan ajaran Islam.

"Terorisme tidak dikenal dalam akar budaya bangsa Indonesia. Terorisme juga tidak pernah dikenal dalam Islam. Terorisme dilakukan oleh oknum yang tidak paham agama," demikian Habib Saggaf bin Mahdi.
Habib Rizieq vs Habib Saggaf
Ribuan santri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung Bogor Jawa Barat, yang diasuh Habib Saggaf Al-Mahdi Syekh Abubakar bersiap menghadapi FPI. Bahkan ribuan santri telah dibekali doa antipeluru.

Berdasarkan informasi yang dihimpun okezone, Selasa (3/6/2008), ribuan santri yang tergabung ke dalam Pasukan Khusus Al-Ashriyyah (Paskhas) tersebut selain dibekali doa antipeluru (kekebalan) juga diminta untuk membuat senjata yang terdiri dari pentungan kayu dan alat-alat bela diri lainnya untuk menghadapi serangan FPI.

“Kalian pada hari ini saya kumpulkan karena negara sedang dalam ancaman. Kalian dilarang mengikuti tindakan FPI yang dipimpin oleh provokator Habib Rizieq Shihab, yang telah mengadu-domba anak bangsa sendiri itu,” tandas Habib dengan berapi-api dan disambut Allahu Akbar oleh ribuan santri itu.

Kata Habib Saggaf, karena keberadaan FPI bangsa ini memukuli dan menganiaya anak bangsa sendiri. Sehingga tidak ada kedamaian dan tidak pula ada toleransi, yang ada adalah permusuhan dan pertumpahan darah. “Jadi, FPI ini organisasi bejat, merusak citra Islam dan merusak kebhinnekaan. Bahkan mereka itu merampas dan merampok hak orang lain. Sementara yang namanya Habib itu tidak ada yang bejat dan tidak mengikuti ketauladanan Nabi Muhammad Saw,” tutur Habib asal Dompu, NTB itu

Habib Saggaf juga menanggapi pernyataan Habib Riziq yang menyebut Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai orang yang buta mata dan buta hati. Menurutnya, pernyataan itu sama sekali tidak mencerminkan sebagai ormas Islam.

Pihaknya bersama warga NU, GP Ansor dan masyarakat siap menghadapi FPI, mengingat tindakan FPI ini sudah keterlaluan. Ia pun berharap tokoh-tokoh nasional mendukung dibubarkannya organisasi tersebut.

Ketika ditanya tentang sikap FPI yang menyatakan siap “perang” melawan kelompok pendukung Ahmadiyah, Habib Saggaf menegaskan, tak ada jihad di negara yang merdeka seperti Indonesia.

“Kecuali Presiden memerintahkan perang melawan penjajah, baru bisa berjihad. Jadi, FPI itu suruh bikin negara sendiri kalau ingin menjadikan negara ini seperti apa yang diyakininya,” pungkasnya.


Oleh sebab itu lanjut Habib Saggaf, jika pemerintah tidak sanggup membubarkan FPI, maka ribuan santri bersama GP Ansor akan siap membubarkan FPI. Itu penting, kata dia, karena bangsa ini memiliki moral, toleransi, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan berperikemanusiaan.

“FPI itu hanya berkedok jubah dan sorban, tapi kelakuannya anarkis. Karena itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), TNI dan Kapolri harus segera membubarkan FPI,” pungkasnya.

______________________________________________________________________
BELAJAR / TA'LIM BELIAU

KELAHIRAN
Abah dilahirkan di salah satu pulau bagian timur Indonesia. Yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) tepatnya di daerah Dompu.
Nama ayahnya Habib Mahdi asli dari negeri Yaman, Ibunya Syarifah Balqis.
Abah lahir tepat tanggal 15 Agustus 1945, 2hari sebelum kemerdekaan NKRI.
B. NASAB
Nasab lengkap Abah dari arah bapak adalah:
Habib Saggaf => Hb. MAHDI => hb.Idrus => hb. Muhammad => hb. Idrus => hb.Umar => Hb.Idrus => Hb.Muhammad => hb.Ahmad=> Hb.Husain => Syeikh ABI BAKAR => Hb.SALIM =>Hb.Abdullah => Hb.Abdurrahman => Hb.Abdullah => imam Abdurrahman AsSegaf =>Hb. Faqih Muqaddam => Hb.Ali =>Hb.Alwi Baqir => Hb.Marbath =>hb.Alwi =>Hb.Muhammad => Hb.Alwi => Hb. Abdurrahman => Hb. Muhammad Muhajir =>Hb.Irum => Hb.Muhammad Naqib => imam Ja’far Shadiq => Imam Muhammad Baqir => Sayyiduna Ali Zainal Abidin => Sayyiduna Husain => Sayyidati Fathimah => MUHAMMAD SAW

"NANTI kamu jadi ulama besar dan kaya raya. Kamu masuk pondok saja. Berangkatlah tawakkaltu," demikian nasihat Habib Soleh bin Ahmad bin Muhammad al-Muhdhar ulama besar dari Bondowoso, Jawa Timur usai 'meneliti' kaki Saggaf bin Mahdi yang masih berusia 14 tahun.

Namun Saggaf muda masih ragu. Pasalnya sejak kecil ia tak pernah mondok. "Kepala seperti mau pecah mendengar perintah itu. Tapi saya pergi juga ke Pesantren Darul Hadits di Malang," kenang Habib Saggaf, panggilan akrab Habib Saggaf bin Mahdi bin Syeikh Abu Bakar.

Di depan pintu ponpes, Saggaf diterima pendiri Darul Hadits, Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih al-Alawy. "Kamu musti belajar baca al-Qur'an," kata Habib Abdul Qadir seraya memegang kuping Saggaf. Sontak, sakit kepala dan keraguan Saggaf hilang. "Hati saya terbuka. Ini guru saya. Apa pun yang terjadi, saya harus belajar di sini," tekad Saggaf muda.

Saggaf pun menempuh pendidikan di sana dengan cemerlang. "Saya menjadi santri hanya 2 tahun 7 bulan dan langsung ngajar fiqh dan nahwu. Saya di sana 13 tahun," kenangnya.

Sepulang dari Malang, Saggaf berguru ke Masjid Sayyidina Abbas di Aljazair selama 5 tahun dan i'tikaf di Makkah selama 5 tahun. Saggaf juga memperdalam tareqat di Irak. Namun ia harus kembali ke Tanah Air. Guru tarekatnya yang beraliran Syadziliyah, merekomendasikannya belajar tareqat di Mranggen, Demak.

"Karena tareqat Syadziliyah agak sulit di Indonesia, maka saya disuruh ke Mranggen yang beraliran Qadiriyyah. Syekh Muslich Mranggen itu guru tareqat saya," ungkap Saggaf kepada Gamal Ferdhi dan Ahmad Suaedy

Dia pun lantas kembali ke Dompu mendirikan Ponpes Ar-Rahman. Tak lama berselang, Saggaf pindah ke Parung Bogor mendirikan Ponpes al-'Ashriyyah Nurul Iman. Sebelum ke Parung, Saggaf mendirikan Ponpes Nurul Ulum di Kali Mas Madya, Surabaya, yang banyak menerima murid dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Afrika.

Sejak itu, undangan ceramah banyak datang dari negara tetangga. Ratusan ribu massa selalu memadati majelisnya di Singapura. "Bukan hanya orang Melayu dan Islam, orang Cina, India, Budha, Hindu dan lain-lain, telah memenuhi stadion Singapura sejak sore," ujarnya.

Kepandaiannya menguasai Qiraah Sab'ah (bacaan al-Quran dengan riwayat tujuh imam, Red) membuatnya ditunggu majelisnya di Singapura. Namun kepandaiannya itu juga yang mengakibatkan Mufti Singapura menuduhnya mengutak-atik bacaan al-Quran.

"Saya dituduh merusak al-Quran. Akibatnya ponpes saya di Surabaya disegel Depag dengan alasan takut bentrok antara Indonesia dengan Singapura. Tanah seluas 5 ha di Sekupang Batam yang diberi pemerintah juga ditarik kembali," ungkapnya mengenang peristiwa di awal 1980-an itu.

Dia pun pindah ke Jakarta. Di Ibukota, Saggaf pun menghidupkan majelis di Masjid Agung Bintaro. Krisis sosial-politik pasca jatuhnya Soeharto pada 19 Juni 1998, membuat Saggaf memutuskan pindah ke Desa Warujaya, Parung, Bogor yang lebih tenang dibanding Jakarta.

Ternyata, krisis ekonomi turut menghancurkan masyarakat Desa Warujaya. Hal itu memicu Saggaf mengumpulkan anak-anak sekolah di rumahnya. "Sebelum sekolah mereka makan nasi ketan di rumah. Tiap anak saya kasih uang jajan Rp 250. Dan tiap keluarga kita bagi beras 5 kg," katanya.

Pada 1999, datanglah seorang santri asal Wonogiri, Solo, bernama Prawoto Suwito. Kedatangannya memberi spirit bagi Saggaf untuk mendirikan Ponpes al-Ashriyyah Nurul Iman. Kian lama ponpesnya kian besar, hingga kini memiliki 8.231 santri. Selain beribadah dan belajar, ponpes itu juga melatih santrinya bertani, daur ulang sampah dan membuat roti.

Diakui Saggaf, ikhtiar ekonomi para santrinya belum cukup untuk menghidupi ponpes terbesar di Bogor itu. Karena itulah, dia menerima beberapa dermawan mensedekahkan hartanya untuk kepentingan ponpes.

"Dua masjid itu sumbangan dari orang yang sama," ungkap Saggaf menjelaskan asal usul dua masjid besar di dalam pon-pes. Satunya berkapasitas 5.000 orang untuk santri laki-laki dan sebuah lagi, berkapasitas 3.000 orang untuk santri perempuan.

Tak hanya itu, beberapa perkumpulan agama non-Islam turut menyumbang konsumsi, tenaga pengajar, gedung olah raga dan asrama. Jadi, jangan heran jika di depan masjid agung pon-pes berdiri dojo Taekwondo seluas 200 m2, sumbangan dari pengusaha Korea Selatan, Park Young Soo.

"Guru Taekwondo-nya dari Korea. Kita juga memadukan zafin (tarian Arab, Red) dengan Taekwondo. Sekarang sedang dipatenkan di Korea Selatan," jelasnya.




Habib Saggaf bin Mahdi meninggal dunia pada Jum'at . 12 November 2010 M / 5 Dzhulhijjah 1431 H Pada Pukul 09.15 WIB,".
merupakan pimpinan pondok pesantren al-‘Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor, Jawa Barat. Saat ini pesantren yang berdiri sejak tahun 1998 silam memiliki jumlah sekitar 19 ribu santri laki-laki dan perempuan.


Habib yang selalu identik dengan sorban di kepalanya ini memang dekat dengan almarhum KH. Abdurrahman wahid. Dalam sebuah kesempatan wawancara eksklusif dengan almarhum pada pertengahan Ramadhan 1431 H (3/9/2010) lalu, dirinya berkisah kepada Wiwit Rf dan Alamsyah M. Dja\'far dari Wahid Institute mengenai banyak hal, mulai dari awal mula merintis pesantren di Desa Warujaya, Parung, Bogor, termasuk kisah kedekatannya dengan mantan presiden KH. Abdurrahman Wahid.

Menurut ceritanya, sekira tahun 2006 Gus Dur divonis mengalami gangguan ginjal sehingga harus menjalani cuci darah secara rutin. Pada kali pertama menjalani cuci darah keluarga sempat menjemput Habib Saggaf di Parung demi membujuk Gus Dur yang ‘bandel\' tak mau menjalani cuci darah. \"Habib, saya minta tolong untuk menasehati Gus Dur,\" kata Habib Saggaf menirukan permohonan Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur. Permintaan tersebut diamini Habib. Ia lalu datang ke rumah Gus Dur di Ciganjur. Anehnya, belum sempat mengutarakan niatnya membujuk, Gus Dur malah sudah tahu kalau salah satu misi Habib adalah membujuk dirinya agar mau cuci darah. Tapi bujukan Habib akhirnya berhasil. Gus Dur pun mau menjalani cuci darah.

Habib yang akrab disapa Habib Parung oleh Gus Dur ini mulai dekat menjelang Muktamar PKB di pesantrennya. Bahkan ketika terjadi konflik internal PKB, Gus Dur sempat meminta saran pendapat Habib Parung, perihal perlu tidaknya PKB di bubarkan. Habib yang sempat berguru ke Masjid Sayyidina Abbas di Aljazair dan I\'tikaf di Makkah selama lima tahun itu menyarankan ke Gus Dur saat itu untuk jangan membubarkan PKB.

Habib Parung juga dikenal dekat dengan kalangan non muslim, bahkan tak segan-segan untuk menerima sumbangan dari mereka. Sebuah bangunan di depan masjid besar di pesantrennya (Dojo Taekwondo) seluas 200 meter merupakan sumbangan dari pengusaha Korea Selatan, Park Young Soo. Kemudian gedung dua lantai, dengan 24 ruang kelas, 32 kamar mandi dan 20 toilet yang menjadi kegiatan pendidikan tsanawiyah, aliyah dan Universitas Habib Saggaf, merupakan sumbagan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Komitmennya yang tinggi pada penghargaan hak-hak orang lain ini semakin meneguhkan Habib Parung dalam menanamkan toleransi antar pemeluk agama di negeri ini. Karenanya, ia menyayangkan aksi kekerasan sekelompok orang dengan mencatut Islam. "Akibatnya Islam dipandang salah. Orang Islam dianggap \'tukang makan orang" ujarnya kepada Gamal Ferdhi dan Ahmad Suaedy, dalam suplemen Majalah Gatra, 12 Juli 2006.

Selain itu, kata Habib Saggaf, rusaknya citra Islam juga karena ajaran Islam disalahpahami. "Itu, orang-orang yang ngaku mujahid. Mujahid apa itu, berontak di negara orang. Mereka bikin kacau Indonesia. Kalau saya presiden, saya usir mereka. Saya tangkap dan saya suruh tinggal di Arab. Jadi, jika kita ingin memperbaiki, jangan yang sudah rusak dirusak lagi. Itu baru mujahid," himbaunya.


Untuk itu, ia menghimbau kelompok yang mengusung nama Islam agar menyelesaikan persoalan melalui mekanisme hukum. "Ini Indonesia. Ada pemerintah, ada hukum, dan ada polisi. Mereka yang menjaga keamanan. Jika tidak melalui jalur hukum, berarti ingin mendirikan negara dalam negara. Tapi pemerintah juga salah, kok orang-orang kayak begitu (anarkis, Red) dibiarkan. Mereka itu bisa merusak Indonesia," tandasnya.

KH ABDURRAHMAN WAHID ( gus dur ) 5



_inilah kejelasan tentang sosok gus dur ( kh abdurrahman wahid) yang oleh para seniman jogja di pahatkan patung_
yang kemudian hari kenyataan ini di gunakan aliran sesat wahaby manhaj muhammad bin abdul wahab salab untuk menghina dan mencaci maki gus dur_
adapun poin2 dalam hal ini adalah
1.Gus Nuril saat dihubungi detikcom, Senin (8/2/2010).

Lanjut pria yang pernah memimpin pasukan berani mati untuk Gus Dur ini, patung tersebut jangan sampai menjadi sarana pengkultusan.

"Patung ini jangan dijadikan sarana kemusyrikan dan jangan ada ritual penghormatan," terangnya.

1. Gus Nuril tidak mempermasalahkan jika ada seniman yang ingin membuat patung Gus Dur. Tokoh nasional lain seperti Diponegoro atau Jenderal Sudirman saja sudah dijadikan patung.

"Mau dipatungkan dalam bentuk apapun silahkan, itu hak mereka (pembuat patung)," tambahnya.
Namun, patung ini jangan sampai menyakiti perasaan umat lain, seperti keberatan dari Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Sang pematung harus mempertanggungjawabkan karyanya.
"Keberatan itu benar. Itu hak mereka. Silahkan disampaikan ke pembuat patung," tutupnya.

2.Gus Yusuf mengatakan, berbagai cara telah dilakukan masyarakat untuk tetap menghidupkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur, antara lain pluralisme, humanis, dan kebangsaan.
"Untuk menghidupkan nilai-nilai tersebut caranya tidak sama dan sekarang para seniman melalui karya seni rupa," katanya.
Ia mengatakan, Gus Dur tidak hanya milik satu kelompok, tetapi milik bangsa Indonesia.

3.Menurut Tanagus, umat Buddha sangat menjunjung tinggi figur Budha. DPP PATRIA juga yakin keluarga mendiang Gus Dur juga berkeberatan.

"Kami pun yakin, keluarga dan para pendukung Bapak KH Abdurrahman Wahid akan berkeberatan akan hal ini, yang sangat terkesan merendahkan figur atau simbol agama Buddha," lanjut Tanagus.

berikut warta lebih lengkapnya :

Sejumlah seniman Kabupaten Magelang, Jateng, membuat patung Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam rangka memperingati 40 hari meninggalnya Presiden keempat RI tersebut.

empat patung Gus Dur berbahan batu, yaitu
1."Sinar Hati Gus Dur" Gus Dur dengan tubuh Buddha.karya Cipto Purnomo,
2."Gunung Gus Dur" dengan keadaan badan Gus Dur dikerumuni sejumlah satwa karya Ismanto,
3."Presiden di Sarang Penyamun" karya Samsudin,
4. dan "Gladiator Gus Dur" karya Jono.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), Romo Kirjito, dan mantan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.

Pemilik Stodio Mendut, Sutanto mengatakan, pembuatan patung Gus Dur dengan berbagai model tersebut untuk menjelaskan seorang Gus Dur sebagai tokoh yang multietnis, multikultur, dan sebagainya.

"Mudah-mudahan, masyarakat mampu menangkap karya seniman ini. Gus Dur merupakan seorang yang cerdas dan artistik, namun hidup di bangsa yang penuh kontroversi," katanya.

Gus Yusuf mengatakan, berbagai cara telah dilakukan masyarakat untuk tetap menghidupkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur, antara lain pluralisme, humanis, dan kebangsaan.
"Untuk menghidupkan nilai-nilai tersebut caranya tidak sama dan sekarang para seniman melalui karya seni rupa," katanya.
Ia mengatakan, Gus Dur tidak hanya milik satu kelompok, tetapi milik bangsa Indonesia.
http://www.antaranews.com/berita/1265373083/seniman-magelang-buat-patung-gus-dur

yang menuai kontroversi karena berwujud perawakan Buddha yang sedang bersemedi. Bedanya, wajah Sang Buddha diganti wajah Gus Dur lengkap dengan kaca mata tebalnya.

Sutanto Mendut mengatakan bahwa ini kepedulian para seniman di Magelang yang notabene adalah pemahat batu kepada mendiang Gus Dur.
Jika ada hal itu menimbulkan kontroversi, bukan itu tujuan yang diharapkan.
"Kita tidak ingin menodai kelompok manapun atau menodai sosok Gus Dur. Hal ini bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi kita untuk tidak langsung memberikan judgement. Inti dari kegiatan ini adalah untuk menyimbolkan Gus Dur sebagai tokoh pluralis yang diterima oleh kelompok manapun tidak hanya Islam," harapnya.

http://metro.news.viva.co.id/news/read/127956-alasan_seniman_buat_patung__buddha_gus_dur_


Patung ini, bersama tiga patung Gus Dur lainnya ditampilkan dalam gelar seni budaya bertajuk 'Multisesigusdurisme' di Studio Mendut di Magelang, pada Jumat, 5 Februari 2010. Menurut Cipto, pembuatan patung kontroversi ini tidak ada niatan untuk menyinggung umat Buddha.

Menurut Cipto, patung Buddha yang berwajah Gus Dur tersebut lebih menggambarkan sosok Gus Dur yang pluralis, bisa diterima masyarakat dan gambaran kebaikan. Cipto tidak berniat menjual patung “Mata Hati Gus Dur” yang berukuran 100 x 90 meter itu. Bahkan, patung tersebut sampai saat ini masih terdapat di Studio Mendut milik Sutanto Mendut.

http://forum.kompas.com/teras/138039-inilah-5-patung-yang-jadi-kontroversi-di-indonesia.html


Ide mem’budha’kan Gus Dur dalam bentuk patung itu bermula dari keinginan para seniman pahat untuk menghormati dan mengenang mendiang Gus Dur sebagai pejuang pluralisme Indonesia. Dari ide itulah, Cipto Purnomo, aktivis Komunitas Seniman Borobudur Indonesia membuat patung Budha berkepala Gus Dur yang diberi tema “Sinar Hati Gus Dur.”

Spontan, patung Gus Dur Budha itu menuai protes dari Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Mereka tersinggung karena menganggap patung itu menyerupai Buddha.

"Kami akan mengajukan keberatan kepada seniman Bapak Cipto Purnomo yang telah menghasilkan karya seni ini. Yang mungkin karena ketidaktahuannya, telah merendahkan figur dari Guru Agung kami dan juga Guru Agung Dunia," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA) Tanagus Dharmawan siaran persnya di Jakarta, Senin (8/1/2010).

Menurut Tanagus, umat Buddha sangat menjunjung tinggi figur Budha. DPP PATRIA juga yakin keluarga mendiang Gus Dur juga berkeberatan.

"Kami pun yakin, keluarga dan para pendukung Bapak KH Abdurrahman Wahid akan berkeberatan akan hal ini, yang sangat terkesan merendahkan figur atau simbol agama Buddha," lanjut Tanagus.
http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2010/02/09/3209/patung-budha-gus-durkarena-pluralismekiyai-disamakan-dengan-budha/
Seniman asal Magelang membuat patung Gus Dur yang menyerupai Buddha. Pematung diminta berhati-hati untuk tidak melukai perasaan umat beragama.

"Jangan sampai disebut Buddha Gus Dur, karena Gus Dur adalah seorang wali Allah," kata orang dekat Gus Dur, Gus Nuril saat dihubungi detikcom, Senin (8/2/2010).

Lanjut pria yang pernah memimpin pasukan berani mati untuk Gus Dur ini, patung tersebut jangan sampai menjadi sarana pengkultusan.

"Patung ini jangan dijadikan sarana kemusyrikan dan jangan ada ritual penghormatan," terangnya.

Gus Nuril tidak mempermasalahkan jika ada seniman yang ingin membuat patung Gus Dur. Tokoh nasional lain seperti Diponegoro atau Jenderal Sudirman saja sudah dijadikan patung.

"Mau dipatungkan dalam bentuk apapun silahkan, itu hak mereka (pembuat patung)," tambahnya.

Namun, patung ini jangan sampai menyakiti perasaan umat lain, seperti keberatan dari Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Sang pematung harus mempertanggungjawabkan karyanya.

"Keberatan itu benar. Itu hak mereka. Silahkan disampaikan ke pembuat patung," tutupnya.
http://news.detik.com/read/2010/02/08/152402/1295260/10/jangan-sampai-disebut-patung-buddha-gus-dur

KH ABDURRAHMAN WAHID ( gus dur ) 4



Kalo ad yg marah sama habib WAHABY DLL yang menyebut Gus Dur Wali Setan,
MAKA
share foto ini : KH. Abdurrahman Wahid/Gus Dur (1940-2009) bersama al-Habib ‘Abdullah bin ‘Abdul Qadir bin Ahmad BilFaqih, PonPes Darul Hadist AlFaqihiyah Malang (1945-1991)
seorang wali qutb pada zamannya,sesama wali Allah ngumpulnya sama Wali Allah,juga .
Foto ini menunjukan Maqamnya Gus Dur jelas jauh dari habib WAHABY yg nyari MASSA / PENGARUH dari PENGATAS NAMA AN TOKOH AGAMA ISLAM ( NU )

KH ABDURRAHMAN WAHID ( gus dur ) 2



Gus Dur; Memuliakan Manusia, Menjaga Indonesia

Gus Mus mengawalii ceramah dengan memuji Gus Dur ‘dia tak peduli dipandang jelek oleh orang, tapi yang terpenting dipandang baik oleh Allah.’

Gus Mus mengingatkan bahwa riuhnya masyarakat hingga saat ini terhadap Gus Dur karena kecintaan Gus Dur pada masyarakat.

Gus Mus kemudian menuturkan, bahwa Gus Dur berulang-ulang memberi pesan: kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan ada di Indonesia. Tak seperti Nurdin M. Top yang berani ngebom Indonesia. Dia bukan orang Indonesia. Jadi, kalau ada orang Indonesia mau merusak Indonesia, yo kebangeten.

Warga NU, kata Gus Mus, tak banyak yang mengenal paham-paham seperti yang diketahui Gus Dur. Nasionalis, Marxis, Komunis, dan -is -is lainnya. Jadi ketika warga NU ditanya kenapa cinta Indonesia, jawabnya sederhana: kami cinta Indonesia, karena ini tanah air kami, kami lahir di sini.

Gus Mus sempat menyindir soal ‘sertifikasi ‘ulama’. Kata beliau: Andai Pak Quraish dapat wewenang untuk memberi predikat sertifikasi, tentu yang pertama disertifikasi adalah Gus Dur. Kalau baru tiga bulan mengaji lalu ketahuan produser tivi kemudian mendadak jadi ustadz atau kiai, ga perlu dapat sertifikasi.

Gus Mus menuturkan, Gus Dur menyerap banyak ilmu dari mana-mana. Kiai-kiai besar menjadi gurunya. Antara lain KH. Wahab Chasbullah (Tambak Beras), KH. Ali Ma’shum, Mbah Imam dan Mbah Zubair (Sarang), Kyai Chudlori (Tegalrejo). Dan ilmu yang dipelajari pun lengkap mulai nahwu, fiqih, ushul fiqih, falsafat hingga tasawuf.

Ustadz dan Kiai jaman kini,mungkin ngajinya baru sampai bab ghodhob (marah) sudah berhenti buat muncul di tivi. Padahal bab-bab berikutnya masih ada tawadhu, dan sebagainya. Jadi wajar kalau adanya sedikit-sedikit marah. Gus Mus membandingkan.

Mudah untuk menilai ustadz/kiai layak memperoleh sertifikasi atau tidak. Ciri-cirinya gampang, kalau dia kagetan berarti tak pantas. Kagetan yang bagaimana? Lady Gaga mau datang ke Indonesia, kaget terus ribut. Ada film nyeleneh dikit, kaget terus ribut lagi.

Gus Mus menyarankan hadirin, banyaklah belajar dari beliau. Sekarang sudah banyak buku beredar yang menulis tentang Gus Dur. Baik sebagai nasionalis, presiden, pluralis, kiai bahkan sebagai seorang Zahid (yang zuhud, lepas dunia)

Kemudian Gus Mus menekankan pada buku tentang kezuhudan Gus Dur . Beliau bercerita:
“Dulu Gus Dur gelandangan -saya tahu karena dulu saya juga gelandangan- dari Mesir-Kairo, Jakarta, sampai jadi Presiden. Sering pindah-pindah rumah. Hebatnya lagi, Gus Dur ini tak pernah punya dompet. Masih mending saya punya dompet dua…”, Gus Mus ngendikan.

Gus Mus kemudian berdalil. Ada hal yang lebih baik dari memberi uang. Apakah itu? Memberi utang. Sebab. Ketika kita memberi uang belum tentu yang diberi adalah orang yang butuh. Tapi kalau utang, jelas-jelas yang berhutang adalah orang yang butuh. Lha wong sampai bela-belain utang.

Nah, di sini Gus Mus menceritakan lagi satu kehebatan Gus Dur.
Gus Dur pernah ditipu. Gus Mus yakin bahwa Gus Dur tahu kalau ditipu. Kemudian bertanya: ‘ngerti ditipu koq yo sih mbok wehi?’, tanya Gus Mus. Lalu jawab Gus Dur, mengutip yang dalil di atas: ‘lho, lha wong memberi utang pada yang berutang aja lebih baik, apalagi ini? Saya ngasih sama orang yang sampai bela-belain menipu. Opo ra tambah apik?’

pesan yang disampaikan Gus Mus, di antaranya:
1. Mengikuti cara Gus Dur berzuhud itu terlalu berat. Kita ini orang-orang yang cinta dunia jadi sangat sulit untuk kemudian menjadi zuhud. Kalau mau mengikuti jejaknya, minimal hiduplah sederhana. Madyo. Dalam apapun termasuk dalam beragama.
2. Jangan hanya ‘bersemangat’ mencintai Allah, tapi berusahalah mengenal Allah. Mengaku-aku cinta tapi bikin rusuh di mana-mana, padahal Allah itu Ar-rahman, Ar-rahiim, Al-Lathiif
3. Muliakanlah sesamamu. ‘wa laqod karromnaa bani aadama’, sungguh Kami (Allah) memuliakan bani adam. Bani Adam yaitu manusia, apapun bentuknya. Maka jika kita mengaku cinta Allah, muliakanlah manusia.

Ada cerita-cerita lain yang diselipkan dalam tiap nasehat tadi.
1. Menceritakan salah seorang utusan yang hendak membongkar mihrab masjid, sebab dianggap tidak sesuai dengan kiblat semestinya. Gus Mus ngendikan: Lha koq repot, kalau masalah arah kan bisa kita yang memiringkan sajadahnya. –mencontohkan sederhana dalam beragama-
2. FPI-an dan orang-orang yang malah mengajak Allah untuk berkampanye. Kebangeten, kata Gus Mus. –contoh mengenal Allah-
3. Saat Gus Dur lengser, sudah banyak pemuda menghimpun pasukan untuk ‘memprotes’ pelengseran beliau. Andai saja beliau memberi perintah: berangkat!. Mungkin hancurlah Jakarta. Sebab jumlahnya berlipat-lipat dari FPI yang sudah bisa merusak sana-sini. Tapi Gus Dur menolak. Sebab apa? Sebab beliau cinta Indonesia.

Diatas adalah kutipan ceramah KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) dalam peringatan 1000 hari wafatnya KH.Abdurrahman Wachid (Gus Dur) rahimahullah malam ini.

Setelah Gus Mus merampungkan ceramahnya, Habib Syech melanjutkan sholawat dan kemudian bersama menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Ditutup dengan bersama-sama makan nasi kebuli. Karena ini memperingati 1000 hari Gus Dur, maka disediakan kejutan untuk jamaah ada 1000 nampan yang berisi nasi +daging kambing,1 nampan untuk 5 orang
 

KH ABDURRAHMAN WAHID ( gus dur ) 1



FOTO TERSEBUT DI AMBIL SAAT DI KUDUS, SAAT KUNJUNGAN GUS DUR KEPADA ULAMA'2 SEPUH KUDUS....
YANG DI CIUM TANGANNYA ADALAH KYAI TURAICHAN ADJURI ( ULAMA' SEPUH KUDUS YG AHLI FALAK )
SEBELAH KANAN GUS DURU TSB KH SYA'RONI AHMADI ALHAFIDZ juga ulama sepuh kudus ahli al qur'an dan tafsirnya, beliau mudir mbah yai arwani amin al hafidz,Belia adalah seorang Ulama yang sangat dihormati Gus Dur

Biografi :

Diantara ulama besar kota Kudus yang kharismatik dan terkenal pada akhir abad 20 adalah Al Maghfurlah KH. Turaikhan Adjhuri Es Syarofi yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Mbah Tur yang masih dianggap tedak turun Syaikh Ja`far Shadiq atau Sunan Kudus.
KH. Turaikhan Adjhuri Es Syarofi dikenal sebagai pakar ilmu Falak atau Astronomi. Selain itu juga dikenal sebagai tokoh yang terkenal keteguhannya memegang prinsip dan akidah. Pendapat-pendapatnya dalam masalah fiqih juga sering mengejutkan kalangan ulama. Beliau lahir di Kuduspada tanggal 22 Rabiul Akhir 1334 H atau 10 Maret 1915 M. Ayah beliau bernama KH. Adjhuri sedangkan ibu beliau bernama Nyai Dewi Sukainah.
Masa Pertumbuhan dan Dewasa
KH. Turaikhan Adjhuri pada masa kanak-kanaknya tumbuh dan berkembang seperti anak-anak pada umumnya. Turaikhan kecil hidup dalam lingkungan keluarga yang cinta agama dan ilmu pengetahuan. Sejak kecil sudah tampak kecintaannya pada ilmu agama. Waktunya banyak dihabiskan untuk belajar, mengaji dan muthalaah kitab. Beliau terkenal dengan anak yang cerdas, tegas dan teliti. Inilah ciri khas beliau yang dimiliki sejak kecil dan melekat sampai dewasa.Saat kanak-kanak, Turaikhan kecil tidak begitu suka pada olah raga fisik. Namun ada satu jenis permainan olah otak dan pikiran yang sangat beliau gemari yaitu catur. Beliau terkenal sangat pandai dalam bermain catur. Bahkan di masa kolonial Belanda beliau pernah diberi penghargaan karena kepiawaiannya dalam bermain catur.Selain gemar bermain catur, sejak kecil beliau sudah menyukai seni bermain rebana. Kegemarannya bermain rebana ini terus berlanjut sampai beliau dewasa dan menjadi ulama besar. Maka ketika Madrasah TBS, tempat beliau mengajar, membuat Group Rebana beliau sangat mendukungnya. Bahkan akhirnya Group Rabana TBS ini pernah menjuarai lomba rebana IPNU-IPPNU Kota Kudus.

Dan tidak seperti ulama besar pada umumnya, KH. Turaikhan tidak pernah secara resmi menjadi santri di pesantren manapun. Hanya saja beliau memang hidup di kota santri Kudus dan dilingkungan pesantren. Beliau memanfaatkan pengajian-pengajian yang digelar ulama kota Kudus. Bagi beliau belajar pada ulama di maa saja itu sama. Yang paling penting adalah keikhlasan niat dan kesungguhan belajarnya. Dalam lingkup formal, beliau belajar di Madrasah Tasywiquth Thulab As Salafiyah atau disingkat TBS, di Kudus. Tepatnya sejak mulai berdirinya Madrasah TBS tahun 1928. Di madrasah TBS ini, beliau mendapat kesempatan belajar ilmu alat pada KH. Abdullah Aljufri, ilmu fiqih pada KH Muhit, ilmu falak pada KH. Abdul Jalil Hamid dan ilmu pengetahuan dan agama yang lainnya dari para kyai yang mengajar di TBS pada waktu itu.

Selain belajar di Madrasah TBS, di luar jam madrasah beliau juga belajar pada ulama terkemuka Kudus pada zamannya, semisal. KH. R. Asnawi, K. Maksum bin Ali Kuaron dari Jombang yang merupakan menantu dari KH. Hasyim Asy`ari, K. Fauzan, K. Ma`sum, ayah Kyai Fauzan, Kyai Muslim yang merupakan kakak dari Kyai Amin Said dan masih banyak lagi.

Bagitu selesai belajar di TSB beliau langsung mengabdikan diri secara total dengan ikut serta mengajar di almamaternya. Selain itu juga membuka pengajian kitab kuning di rumahnya. Pada tahun 1942, ketika KH. Turaihan tepat berumur 27 tahun ia membangun rumah tangga dan menyunting seorang gadis shalehah bernama Masni`ah binti Marwan untuk dijadikan pendamping hidupnya. Dari pernikahannya dengan Nyai Masni`ah beliau dikaruniai 10 orang putera puteri. Namun kini yang tinggal hanya 4 orang (2 putra dan 2 puteri) yaitu KH. Choirozad yang sekarang mengajar di Madrasah TBS Kudus. Anak beliau yang kedua dan ketiga adalah perempuan yang bernama Fihris dan Naila. Putra beliau yang terakhir bernama Drs. Sirril Wafa, MA yang sekarang menjadi dosen di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Pada tahun 1969 untuk pertama kalinya beliau berangkat ibadah haji untuk pertama kalinya. Dan pada tahun 1992 beliau kembali berangkat haji ke tanah suci bersama puteranya yang bernama KH. Choirozad dan ulama Kudus lainnya.

Aktifitas Keumatan dan Perjuangan Mbah Tur
Dalam dunia pendidikan dedikasi Mbah Tur yang dipersembahkan untuk generasi penerus bangsa dan agama sangatlah besar. Kapasitas keilmuannya juga sulit dicari padanan dan gantinya. Pasalnya ketika beliau berumur 14 tahun beliau sudah mampu mengajar di Madrasah TBS Kudus. Khususnya dalam bidang ilmu Falak dan Faraidh, sampai sekarang banyak kalangan ulama di Kudus yang merasakan belum menemukan pengganti beliau.

Selain mengajar di madrasah TBS, beliau juga membuka pengajian kitab kuning di rumahnya. Sehari-harinya beliau juga sibuk memberikan pengajaran dan pengajian di masjid dan majlis-majlis pengajian di kota Kudus dan sekitarnya. Dalam bulan-bulan tertentu, misalnya Sya`ban dan Ramadan beliau mengajar kitab-kitab khusus. Misalnya pada bulan Sya`ban, beliau mengajar kitab-kitab yang beliau ajarkan di Madrasah TBS tapi belum khatam. Biasanya untuk kesempatan ini banyak santri-santri TBS mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Mereka datang berduyun-duyun untuk mengaji di kediaman beliau demi mengkhatamkan sebuah kitab. Bagi santri mengkhatamkan sebuah kitab langsung dibawah asuhan seorang ulama besar adalah suatu kebahagiaan dan keberuntungan yang tiada taranya. Lain halnya di bulan Ramadhan, beliau mengajarkan kitab-kitab tertentu seperti kitab Adzkiya, Isyadul Ibad, dan Hikam yang digunakan sebagai aurod atau wirid tetap pada bulan Ramadhan. Namun pada tahun-tahun beliau menginjak usia senja dan menjelang wafat, beliau selalu mengajarkan kitab-kitab tentang akidah atau teologi mulai dari yang kecil seperti Tuhfah al Murid sampai yang besar seperti Dasuqi.

Tak hanya dalam dunia pendidikan, KH. Turaihan atau Mbah Tur pun ikut aktif dan andil bagian dalam organisasi kemasyarakatan maupun politik. Untuk memperlancar manuver dakwahnya dalam jangkauan yang lebih luas beliau aktif sebagai pengurus di NU Kudus. Beliau bahkan pernah ditunjuk sebagai musytasyar dalam muktamar NU. Juga pernah sebagai anggota Tim Lajnah Falakiyah NU. Pernah ditunjuk sebagai panitia Ad Hoc PBNU Pusat dan juga pernah menjabat Rais Syuriah NU Cabang Kudus. Partisipasi Mbah Tur dalam Muktamar NU merupakan suatu keistimewaa tersendiri bagi ulama yang terkenal dengan teguhnya memegang prinsip dan pendapat ini. Pada saat beliau yang baru berumur 15 tahun sudah ikut andil dalam berbagai Muktamar yang digelar oleh Jam`iyyah NU, yang keikutsertaanya bukan sebagai partisipan pasif tapi sebagai seorang musyawir aktif. Dalam usia beliau beliau telah ikut memberikan pendapat dalam pelbagai forum bahtsul masail yang digelar dalam muktamar. Seringkali pendapat beliau bergesekan dengan ulama yang yang lebih tua dari beliau.

Selain pengabdian beliau pada NU, beliau juga ikut menyumbangkan pikiran, tenaga dengan ditunjuknya beliau sebagai hakim agama di Kudus. Beliau juga pernah ditunjuk sebagai tim rukyah dan hisab oleh Depag. Juga pernah berkiprah dalam dunia politik sekitar tahun 1955. Karir politik tertinggi yang pernah beliau capai adalah terpilihnya beliau anggota konstituante mewakili NU yang kala itu menjadi parpol.
Pemikiran dan Karyanya
Dalam hal karya, sumbangan beliau yang paling besar bagi ummat adalah penerbitan Almanak Menara Kudus setiap tahunnya sampai beliau wafat. Almanak Menara Kudus ini adalah trade mark beliau dan mendapat kepercayaan dari masyarakat luas di penjuru pulau Jawa. Kepercayaan ini tak lepas dari kepakaran beliau dalam ilmu Falak atau ilmu Astronomi yang telah terbukti pada ketepatan hisab beliau. Misalnya mengenai hisab prediksi akan terjadinya gerhana bulan pada hari ini jam ini menit ini detik ini dan akan terjadi selama sekian lama, ternyata terbukti nyata. Bahkan sebelum wafat, beliau telah membuat almanak dua ratus tahun ke depan atau dua abad. Sehingga setelah beliau wafat almanak yang beliau buat terus diterbitkan setiap tahunnya oleh Penerbit Manara Kudus. Beliau juga telah membimbing muridnya untuk membuat Hisab Urfi Hijriyah dari tahun 0 sampai tahun 4329 H, yang berarti telah membuat hisab urfi untuk dua ribu lima ratus tahun ke depan.Jika berbicara masalah ilmu Falak di Indonesia tidak bisa meninggalkan nama KH. Turaihan. Namanya bahkan sering ditulis oleh media massa baik lokal maupun nasional tatkala ada perbedaan penentuan hari raya antara pemerintah dan tim lajnah Falak NU yang beliau pimpin. Beliau bahkan pernah dipanggil oleh Kodim berkaitan dengan pendapat beliau yang berbeda dengan pemerintah mengenai jatuhnya hari raya Idul Fitri.Dalam bentuk karya tertulis yang diterbitkan karya KH. Turaihan hanyakan sebuah “Jadwal Faraid” dan almanak yang setiap tahun diterbitkan oleh menara Kudus. Jadwal Faraid karya Mbah Tur ini menurut banyak kalangaan memiliki kelebihan dalam kepraktisan dan kemudahan penggunaannya.Untuk ilmu Falak, KH. Turaihan tidak menuangkan buah pikirannya dalam bentuk buku. Namun di tangan beliau telah lahir ilmuan ahli Falak yang sangat mumpuni seperti Kyai Abu Saiful Mujab Nur Ahmad Ibn Shadiq Ibn Siryani, Ahmad Rofiq Chadziq, Sirril Wafa dan lain sebagainya.Pada tahun 1985, KH. Turaihan mendorong salah seorang muridnya yang ikut mengajar di Madrasah TBS yaitu Kyai Abu Saiful Mujab Nur Ahmad Ibn Shadiq Ibn Siryani untuk mengkodifikasikan semua ilmu Falak yang telah beliau ajarkan kepadanya dalam bentuk sebuah karya yang sesuai dengan perkembangan zaman modern. Akhirnya pada tahun 1986, lewat tangan muridnya itu terbitlah buku-buku diktat pengajaran ilmu Falak yang merupakan buah ilmu yang telah diajarkan oleh KH. Turaihan. Buku diktat itu langsung dilihat dan diperiksa oleh KH. Turaihan setelah sebelumnya terlebih dahulu di periksa dan ditashhih oleh Ustadz Ahmad Rofiq yang juga murid KH. Turaihan. Melihat terbitnya buku-buku itu, KH. Turaihan merasa lega dan ia merasa tidak perlu lagi menulis karya dalam ilmu Falak, sebab tulisan muridnya yang merangkum semua yang telah dia ajarkan sudah dirasa cukup.Di kalangan ulama dan warga Nahdhatul Ulama, KH. Turaihan tidak hanya dikenal kepakarannya dalam ilmu Falak dan Faraidh saja, namun juga dikenal sebagai ahli fiqih yang pendapatnya sering membuat kaget banyak orang. Dan dalam akidah atau keyakinan, beliau adalah sosok yang memiliki keteguhan memegang prinsip dan keyakinan yang telah ia imani kebenarannya.Dalam majlis Bahtsul Masailyang digelar pada Muktamar NU Ke-26 pada tanggal 5 – 11 Juni 1979 di Semarang, KH. Turaihan mengutarakan pendapat yang cukup mengejutkan. Karena pendapat itu berseberangan dengan mayoritas ulama dan terutama berseberangan dengan pendapat KH. Bisri Samsuri, Rois `Am PBNU kala itu.Masalah yang dijadikan musyawarah dalam majlis itu adalah, “Apakah Al Quran boleh ditulis atau dicetak dengan huruf latin (selain huruf Arab rasm Utsmani) atau dengan tanda baca lain selain huruf brail? Dan apakah sama hukumnya dengan mushaf?”

Dalam musyawarah itu, KH. Turaihan berpendapat boleh saja Al Quran ditulis atau dicetak dengan huruf latin (selain huruf Arab rasm Utsmani). Hanya saja beliau mensyaratkan saat membacanya harus tetap memakai kaidah tajwid yang benar. KH. Turaihan dalam melontarkan pendapat ini dengan tujuan untuk memudahkan orang yang tidak bisa membaca huruf Arab agar bisa dan berkesempatan membaca Al Quran. KH. Turaihan mendasarkan pendapatnya pada pendapat Imam Romli sebagaimana tertera dalam kitab Hasyiah al Tuhfah juz I hal 154, kitab Al Bijaerami `ala al Iqna` juz I halaman 304, Hasyiyah al Qalyubi juz I halaman 36, dan Hasyiyah al Jamal `ala al Minhaj juz I hal 76.

Pendapat ini tentu saja membuat kaget para ulama peserta musyawarah yang hadir. Tak ayal lagi, musyawarah itu memanas dan mayoritas ulama yang ada menentang pendapat KH. Turaihan itu temasuk KH. Bisri Samsuri. Mereka berpegangan pada fatwa Imam Ibnu Hajar yang mengharamkan penulisan Al Quran dengan selain huruf Arab sebagai mana tertera dalam kitab I`anatu al Thalibin juz I hal 67 dan 68.

Akhirnya majlis sepakat untuk memutuskan maslaah ini sebagai berikut :
a. Menulis Al Quran dengan tulisan selain huruf Arab termasuk tulisan latin sudah sepakat antara Imam Ibnu Hajar dan Imam Ramli tentang haramnya apabila merubah bunyi dan tulisan Al Quran. Bahwa menulis Al Quran dengan huruf latin ada manfaatnya terutama bagi orang yang buta huruf Arab. Tetapi bahayanya lebih banyak, antara lain akan mengurangi perhatian terhadap belajar membaca dan menulis huruf Arab. Juga, huruf latin tidak mencukupi bunyi-bunyi huruf Arab. Apabila Al Quran ditulis dengan huruf latin, maka bunyinya tidak akan sama dengan bunyi Al Quran yang berbahasa Arab itu dan akan merubah bunyi Al Quran dan tulisannya. Sedangkan merubah Al Quran itu dilarang (haram).b. Apabila tidak merubah, maka menurut Imam Ibnu Hajar hukumnya tetap haram. Sedang menurut Imam Ramli hukumnya boleh. Pendapat Imam Ibnu Hajar inilah yang lebih mu`tamad (lebih kuat dan bisa dibuat pegangan).Selanjutnya menurut pendapat Rais `Am PBNU, KH. Bisri Sansuri mengenai ketengan dalam kitab Hasyiyah al Qalyubijuz I halaman 36 atau sesamanya adalah sebagai berikut:“Selanjutnya apabila menulis Al Quran dengan tulisan bukan tulisan Arab dianggap boleh, maka hukumnya sama dengan mushaf di dalam hal menyentuh dan membawa, dan sebaliknya. Dan berkenaan dengan penulisan Al Quran dengan huruf brail bagi orang buta, hukumnya boleh karena hajat. Dan mengenai penulisan Al Quran dengan huruf Arab bukan rasm Utsmani terdapat tiga pendapat. Dan yang kuat adalah pendapat Imam Malik serta Imam Ahmad, yaitu tidak boleh, sebagaimana keterangan yang ada dalam kitab I`anatu al Thalibin Juz I halaman 168” (Masykuri, 1996).Dalam sebuah munazharah di masjid Menara Kudus, KH. Turaihan juga pernah mengeluarkan pendapat menentang arus dalam masalah wajib tidaknya membayar pajak. Menurutnya, membayar pajak tidak wajib zhahiran wa bathinan(baik secara lahir maupun batin), yang wajib adalah membayar zakat. Dalam masalah membayar pajak ini, di kalangan ulama Kudus memang ada tiga pendapat yaitu;Pertama, wajib baik secara lahirnya maupun batin. Kedua, wajib secara lahir tetapi secara batin tidak wajib. Dan yang ketiga adalah tidak wajib baik secara lahir maupun batin. Adapun membayar zakat adalah termasuk hal yang ma`lum min al din bi dharurahakan kewajibannya jika telah sampai pada syarat-syaratnya (Awali, 2003).Yang paling menyentak masyarakat kota Kudus adalah tatkala NU menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi. Dengan terang-terangan KH. Turaihan tidak setuju NU berubah asas. Sebagai organisasi massa umat Islam maka asasnya harus tetap Islam dan dasar pijakannya harus istiqamah Al Quran dan Al Sunnah. Beliau menentang keras asas tunggal ini. Bahkan secara terbuka, demi mempertahankan prinsip dan keyakinan yang beliau anggap benar ini, beliau bersedia dan tidak merasa menyesal seandainya dikeluarkan dari NU. Keteguhan memegang prinsip ini sampai sekarang masih terus dikenang dan dijadikan semacam keteladanan oleh masyarakat santri kota Kudus.
Hari Wafat dan Wasiatnya
Pada malam Sabtu, 9 Jumadil Awal 1420 Hijriyah bertepatan 20 Agustus 1999 Miladiyyah pakar ilmu Falak di Jawa Tengah ini menghadap Allah SWT dalam usia 84 tahun dan dimakamkan di Kudus. Karya, pemikiran dan perjuangannya telah dirasakan oleh masyarakat Kudus dan sekitarnya, bahkan oleh masyarakat Indonesia secara lebih luas. Beliau wafat dengan meninggalkan pesan yang sampai sekarang masih diingat oleh banyak orang. Pesannya pada keluarga, santri dan umat Islam secara umum adalah :1. Segala langkah, prilaku dan perbuatan hendaklah ditimbang dengan timbangan syariah. Sesuai dengan syariat apa tidak? Melanggar syariat apa tidak?
2. Di akhir zaman ini janganlah mudah heran, takjub dan terlena pada hal-hal yang baru. Bisa jadi hal yang baru itu ternyata merusak agama dan keimanan. Dalam bahasa Jawa beliau mengatakan dengan singkat, “Ojo gumunan ojo gampang kepencut.”
3. Beliau berpesan dengan syair yang ditulis Imam Fudhail Ibn Iyad; “Alaika bi thariqil huda, Wala yadhurruka qillatus salikin Wa iyyaka wa turuwur rada, wala taghtar bikatsratil halikin Wazinu bil qistasil mustaqim. Dzalika khairun wa ahsanu ta`wila”, “Tetaplah pada jalur yang benar, sedikit orang yang menjalaninya tidak mengapa. Awas dan hindarilah jalan kerusakan, jangan terbujuk mesti banyak yang terjerumus ke dalamnya. Timbanglah dengan timbangan yang lurus itu lebih baik.”

Minggu, 28 April 2013

musuh islam sebenarnya


من أقوال الإمام الغزالي
dari dawuh-dawuhnya al-imam alghazaly

إن للإسلام عدوّا من الخارج ، هو أقل خطرا كالمشركين والوثنيين ..
sesungguhnya bagi agama islam itu terdapat sebuah musuh dari jalur luar adapun musuh dari luar islam (yang diluar kalimah syahadat) itu tidaklah
... terlalu berbahaya seperti orang-orang musrik
dan para penyembah berhala
وعدوّا من الداخل هو أشدّ خطرا كمسلم جاهل لايفهم دينه، ويتعصّب لجهله وضلاله ..”
dan sesungguhnya bagi islam terdapat musuh dari dalam (lisannya dalam 2 kalimah syahadat) yang bahayanya lebih dahsyat lagi seperti seorang muslim yang bodoh tidak faham agama islam dan dia sangat pede mengikuti
kebodohan dan hawa nafsunya

قال ابن رشد “اكبر عدو للإسلام، جاهل يكفر الناس”
telah berkata ibnu rusdi
'' musuh terbesar agama islam adalah muslim bodoh yang gemar mengkafirkan manusia islam lainnya
Lihat Selengkapnya

bersama Ketua PBNU Prof.DR.K.H.Said Agiel Siradj yang bukan syiah imamiyah

habib zen alkaff sudah dialog sama kh said agil ,dan banyak saksi2 nya and habib zen al kaff juga tidak ada bukti kuat untuk menuduh said agil seorang syiah ,
tp entahlahlah kalau dibelakang masih ngotot membabi buta ngedumel aja
Tp intinya ente2 lah (wahaby) para perusuh NU yg kelak akan dituntut nahdliyyin krn telah merongrong memfitnah fitnah mengadu domba nahdliyyin .cam kan itu baik2

KH.S...aid Agil Siraj mengatakan:"
Uploaded on Feb 18, 2011

Dialog Terbuka "Forum Kyai Muda" bersama Ketua PBNU Prof.DR.K.H.Said Agiel Siradj, 20 Oktober 2009,SIdoarjo Jawa Timur
kh said agil siraj menyatakan bahwa syiah sangat berbeda ( bertolak belakang ) dengan ahlu sunnah waljama'ah
dan masalah kelakuan pribadi bukanlah tolok ukur untuk mengukur madzhab. untuk lebih jelasnya silahkan lihat disini
http://www.youtube.com/watch?v=GoThvJIAEtA

Saya bukan Syiah. Saya tidak percaya imam imam syiah itu Ma'shum. inilah pernyataan kh said agil dengan disaksikan banyak orang , dan lebih jelas nya silahkan lihat di sini.
http://www.youtube.com/watch?v=KNVLs4FF-bs


dan di saat pertemuan kedua belah pihak ( kh said agil dengan habib zen alkaff serta undangan yang lain)
habib zen alkaff juga menyatakan bahwa kh said agil siraj adalah bukan syiah serta bukan pengikut syiah
untuk lebih jelasnya silahkan lihat di sini
Uploaded on Nov 17, 2011
http://www.youtube.com/watch?v=Dc5Gw_7tUhk

dan jangan kelewatan untuk mengecek secara penuh tentang kh said agil dalam masalah syiah dan lain-lain disini
http://www.youtube.com/watch?v=OQ7IvY3Rbf4

http://www.youtube.com/watch?v=Mn92mvhXFeA

http://www.youtube.com/watch?v=sgbMo-bE1M0
Lihat Selengkapnya

NU AKAN TANGKAL SEKUAT MUNGKIN WABAH WAHABY MANHAJ SALAF

Apa dan Bagaimana langkah Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren mencegah pergerakan Wahabi Salafi di Indonesia yang masuk ke kampong-kampung dan desa? Untuk menjawab kegelisahan ini, Majalah Risalah NU melakukan wawancara dengan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana sebenarnya Wahabi di Indonesia?
Itu sebenarnya sudah lama, tapi eksisnya sejak tahun ...80-an setelah Arab Saudi membuka LIPIA (Lembaga llmu Pengetahuan Islam dan Arab). Ketika itu direkturnya masih bujangan yang kawin dengan orang Bogor. Kemudian menampakkan kekuatannya, bahkan mereka membuka yayasan-yayasan. Setahu saya ada 12 yayasan yang pertama kali dibentuk. Antara lain As-Shafwah, Assunnah, Annida, Al-Fitrah, Ulil Albab, yang semuanya didanai oleh masyarakat Saudi, bukan oleh negaranya. Contoh, Assunah dibangun oleh Yusuf Ba'isa di Cirebon, di Kali Tanjung, Kraksan. Sekarang ketuanya Prof. Salim Badjri, muridnya adalah Syarifuddin yang ngebom Polresta Cirebon beberapa waktu lalu. Dan satu lagi yang ngebom gereja Bethel di Solo namanya Ahmad Yusuf. Jadi, sebenarnya, Wahabi ajarannya bukan teroris, tapi bisa mencetak orang jadi teroris karena menganggap ini itu bid'ah, musyrik, lama-lama bagi orang yang diajari punya keyakinan,"Kalau begitu orang NU boleh dibunuh dong, kalau ada maulid nabi boleh di bom," dan seterusnya.

Soal pemalsuan kitab-kitab Sunni, khususnya kitab yang jadi referensi NU, bagaimana?
Kita sudah berjuang sekuat tenaga untuk mengkounter pendapat mereka. Kita jangan minder dan merasa kalah. Kalau hanya dihujat maulid nabi gak ada dalilnya, atau ziarah kubur gak ada dalilnya, sudah banyak buku yang ditulis untuk membantahnya. Misalnya yang ditulis pak Munawir-Yogya, Abdul Manan-Ketua PP LTM NU, Idrus santri Situbondo, Muhyiddin Abdus Somad dari Jember, dan lain sebagainya. Banyak yang menulis buku tentang dalil-dalil amaliah kita. Ziarah kubur dalilnya ini, maulid nabi dalilnya ini, tawassul dalilnya ini. Seperti saya sering mengatakan maulid nabi itu memuji-muji nabi Muhammad, semua sahabat juga memuji nabi Muhammad, setinggi langit bahkan. Nabi Muhammad diam saja tidak melarang. Tawassul, semua sahabat juga tawassul dengan Rasulullah. Tawassul dengan manusia, Rasulullah lho! Bukan Allahumma langsung, tapi saya minta tolong Rasullulah.sampai begitu! Litarhamna, rahmatilah kami. Labid bin Rabiah mengatakan, kami datang kepadamu wahai manusia yang paling mulia di atas bumi, agar engkau merahmati kami. Coba, minta rahmat kepada Rasulullah, kalau itu dilarang, kalau itu salah, Rasulullah pasti melarang, "jangan minta ke saya, musrik". Tapi Enggak tuh!

Dalam Al-Quran juga ada dalil, walau annahum idz dzalamu anfusahum jauka fastaghfarullaha wastaghfara lahumurrasul lawajadullaha tawabarrahima (surat Ahzab). Seandainya mereka yang zalim datang kepada Muhammad, mereka istigfar, dan kamu pun (Muhammad) memintakan istighfar untuk mereka, pasti Allah mengampuni.

Bagaimana dengan kitab-kitab Wahabi?
Ya kan sudah banyak yang diterjemah, bahkan kalau ada orang pergi haji pulang dapat terjemahan. Itu dari kitab-kitab Wahabi semua.

Siapa pendiri Wahabi?
Begini, Muhammad bin Abd Wahab, pendiri Wahabi itu mengaku bermazhab Hambali, tapi Hambali versi ibn Taimiyah. Ibnu Taimiyah adalah pengikut Hambali yang ekstrim. Imam Hambali itu imam ahli sunnah yang empat yang selalu mendahulukan nash atau teks daripada akal, jadi banyak sekali menggunakan hadist ahad. Kalau Imam Hanafi kebalikannya, dekat dengan akal. Murid Imam Hambali lebih ekstrim, lahirlah Ibnu Taimiyah yang kemudian punya pengikut Muhammad bin Abd Wahab. Di sini menjadi luar biasa, malah dipraktekkan menjadi tindakan, bongkar kuburan. Sementara Ibnu Taimiyah masih teori dan wacana.

Asal Usul Wahabi dari mana?
Bukan dari Mekkah, dari Najd, Riyadh. Orang Makkah asli, Madinah asli, Jiddah asli gak ada yang Wahabi, hanya tidak berani terang- terangan.Dulu hampir saja terjadi fitnah, ketika mahkamah Syar'iyyah al 'ulya (mahkamah tinggi syar'i) menghukumi Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki harus dibunuh karena melakukan kemusyrikan. Keputusannya sudah ditandatangani oleh Raja Khalid, tapi dimasukkan laci oleh Raja Fahd.waktu itu putera mahkota, katakanlah dibekukan! Kalau terjadi, gempar itu!

Untuk membendung gerakan Wahabi, apa yang harus diiakukan NU?
Saya yakin kalau yang keluaran pesantren gak terpengaruh. Saya di sana 13 tahun, sedikitpun, malah berbalik benci. Semua yang keluaran dari NU ke sana, seperti pak Agil Munawar, Masyhuri Na'im, gak ada yang Wahabi. Semua keluaran sana gak ada yang Wahabi kalau dari sini bekalnya kuat. Atau bukan NU, seperti Muslim Nasution dari Wasliyah, pak Satria Efendi dari PERTI, gak Wahabi meskipun di sana belasan tahun sampai doktor. Pak Maghfur Usman, Muchit Abdul Fattah, pulang malah sangat anti, Wahabinya.

Insya Allah Selama pesantren- NU masih eksis, Wahabi gak akan masuk. Wahabi pertama kali dibawa Tuanku Imam Bonjol yang tokoh Padri. Padri itu pasukan berjubah putih yang anti tahlil. Hanya waktu itu kekerasannya Imam Bonjol untuk menyerang Belanda. Padahal ke internal juga keras. Imam Bonjol itu anti ziarah kubur. Kuburannya di Manado. Waktu saya ke Menado ditawari, "mau ziarah kubur gak?" Ya waktu hidupnya gak seneng ziarah kubur, masak saya ziarahin?

Tentang pengikut Wahabi yang banyak dari kalangan Eksekutif?
Orang kalau sudah punya status sosiai, direktur, sudah dapat kedudukan, terhormat, kaya, yang kurang satu, ingin mendapatkan legitimasi sebagai orang soleh dan orang baik-baik. Nah, mereka kemudian mencari guru agama. Guru agama yang paling gampang ya mereka, ngajarinya gampang. Kalau ngaji sama orang NU kan sulit, detil. Kalau sama mereka yang penting ini Islam, ini kafir, ini halal, ini haram, doktrin hitam putih. Sehingga di antara orang-orang terdidik terbawa oleh aliran mereka. Karena masih instan faham agamanya. Kaiau kita gak, kita faham agamanya sejak kecil.

Inti gerakan Wahabi itu di semua lini ya?
Harus diingat bahwa berdirinya NU itu adalah karena perilaku Wahabi. Wahabi mau bongkar kuburan Nabi Muhammad, KH Hasyim bikin komite Hijaz yang berangkat Kiai Wahab, Haji Hasan Dipo (ketua PBNU pertama), KH Zainul Arifin membawa suratnya kiai Hasyim ketemu Raja Abdul Azis mohon, mengharap, atas nama umat Islam Jawi, mohon jangan dibongkar kuburan Nabi Muhammad. Pulang dari sana baru mendirikan Nahdlatul Ulama. Jadi memang dari awal kita ini sudah bentrok dengan Wahabi. Lahirnya NU didorong oleh gerakan Wahabi yang bongkar-bongkar kuburan, situs sejarah, mengkafir- kafirkan, membid'ah-bid'ahkan perilaku kita, amaliah kita. Tadinya diam saja, begitu yang mau dibongkar makam Nabi Muhammad, baru KH Hasyim perintah bentuk komite tersebut.

Seberapa Kuat Wahabi Sekarang?
Sebetulnya tidak kuat, sedikit. Tapi dananya itu yang luar biasa. Dan belum tentu orang yang ikut karena percaya Iho! Artinya kan semata-mata karena dapat uang. Uangnya luar biasa. Si Arab-arab itu, kan kebanyakan Arab bukan Habib. Jadi pada dasarnya mereka juga cari uang.

Ancamannya seberapa besar?
Yah, Kalau kita biarkan ya terancam. Kalau setiap hari radio MTA, TV Rodja ngantemin maulid nabi, ziarah kubur, lama-lama orang terpengaruh juga.
Lihat Selengkapnya

antara wahaby saudy dengan israel 2

PANGERAN ABDULLAH BIN ABDUL AZIZ ( raja saudy wahaby manhaj salab ) berkata dengan nada polosnya :
kerja sama dulu ah bersama israel , agar bisa terus bersenang-senang menikmati sorga dunia.

antara wahaby saudy dengan israel

para pelajar saudy wahaby manhaj salab juga wajib hukumnya untuk bekerja sama dengan pelajar yahudy israel '' kata salah satu pangeran arab yang tidak mau disebutkan namanya itu.

HADIST DI BAWAH INI ADALAH HADIST YANG TIDAK DIPERCAYAI WAHABY MANHAJ SALAF




(حديث مرفوع) عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ ، عَنْ نَافِعٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ زَارَ قَبْرِي وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِي " .
dari ubaidillah di riwayatkan dari nafi' di riwayatkan dari ibnu umar bekata '' telah bersabda rasulullah sallallahu alaihi wasalla...m
“Barangsiapa berziarah ke makamku maka pasti akan memperoleh syafa'atku

ذكره ابن كثير- أخرجه الدارقطني وابن خزيمة وسنده حسن
ibnu kastir menyebutkan bahwa hadist di atas adalah riwayatnya daruquthni dan ibnu huzaimah yang mana sanadnya berstatus hasan

المجموع شرح المهذب
يحيى بن شرف النووي
dalam majmu' syarh muhadzab karya imam yahya bin saraf annawawi ( pembesar ulama' assyafi'iyyah) menjelaskan
وأما حديث ابن عمر فرواه البراء والدارقطني والبيهقي بإسنادين ضعيفين
adapun hadistnya ibnu umar itu diriwayatkan oleh albarra' dan daruquthny dan al baihaqi dengan sanad yang lemah ( namun boleh di amalkan ) pen

الحديث قواه السبكي
hadist ini di kuatkan lagi oleh imam assubkhy
ومعناه أن من زار قبر النبي صلى الله عليه وسلم وكان مسلمًا ومخلصًا في نيته لله تعالى فإنه يحظى في الآخرة بشفاعة النبي صلى الله عليه وسلم شفاعة إنقاذٍ من العذاب بإذن الله.
maknanya : bahwasanya barangsiapa mau berziarah ke maqamnya nabi sallallahu alaihi wasallam dan dia
beragama islam
berjiwa ikhlas niatnya lillahi ta'ala
maka sesungguhnya dia di akherat kelak akan mendapatkan syafa'atnya nabi sallallahu alaihi wasallam yang mana syafa'atnya akan menyelamatkan dari azab neraka dengan izin allah

ووافقه الحافظ السيوطي.
dan di statuskan mauquf oleh al-hafidz assuyuthy
وحسنه بشواهده الذهبي.
dan di statuskan hasan oleh adzahaby dengan adanya syahid-syahid hadist yang lain


شروح الحديث
حاشية السندي على ابن ماجه
dalam syarah hasiyyah assandy ala ibni majjah
رواه الدارقطني وغيره وصححه عبد الحق
addaruquthny meriwayatkan hadist tadi dengan selainnya serta telah disahihkan abdul haq
رواه الجماعة منهم الحافظ أبو علي بن السكن في كتابه المسمى بالسنن الصحاح ، فهذان إمامان صححا هذين الحديثين وقولهما أولى من قول من طعن في ذلك .
dan jama'ah ahlul hadist diantaranya al-hafidz abu ali bin assakan dalam kitabnya yang dinamakan sunan assihah

mereka berdua adalah dua imam hadist yang mensahihkan hadist tadi dan fatwa mereka ini lebih utama untuk di buat pegangan daripada pendapatnya orang-orang yang mencacat/ menjelekkan hadist tadi



قال عياض: زيارة قبر رسول الله (صلى الله عليه وآله) سنّة، أجمع عليها المسلمون. وروى غيره إجماع المسلمين قولاً وفعلاً على استحباب زيارته، وصريح بعضها (4) أن شدّ الرحال إليها لا مانع منه.
di jelaskan oleh qadhi iyyadh (pembesar ulama' madzhab maliki ): bahwasanya berziarah ke maqam rasulullah sallallahu alaihi wasallam itu hukumnya sunnah , dan para ulama'ul muslimun telah bersepakat ( ijma' ) tentang hal ini , dan telah diriwayatkan dari selain qadhi iyyadh bahwasanya ulama'ul muslimun memfatwakan dan melakukan kesunnahan berziarah pada maqam rasulillah , dan sebagian dari para ulama telah menjelaskan bahwasanya bersusah payah berjalan / bermusafir dengan niat berziarah ke maqam rasulullah adalah tidak dilarang dalam agama islam

نقل عبد الله بن أحمد بن حنبل في كتاب العلل والسؤالات، قال: سألت أبي عن الرجل يمس منبر رسول الله (صلى الله عليه وآله)، يتبرك بمسه وتقبيله، ويفعل بالقبر ذلك رجاء ثواب الله تعالى، فقال: لا بأس به.
abdullah bin ahmad bin hambal ( putra pendiri madzhab hambaliyyah ) menuqilkan fatwa ayahnya di dalam kitab al ilal wa sualaat : aku telah bertanya pada abahku tentang bagaimana hukumnya seorang lelaki yang meng usap-usap mimbarnya rasulullah sallallahu alaihi wasallam yang mana dia mengusap dan mencium mimbar dengan niat tabarruk ( agar mendapatkan atau niat mengalap ) berkah , dan melakukan hal tadi dengan tujuan mencari pahala dari allah dengan bertabaruk pada maqamnya rasulullah
maka abahku ( ahmad bin hambal ) menjawab : perbuatan
tadi tidak apa-apa serta tidaklah berdosa

hadist tadi juga diriwayatkan dalam kitab kitab ini
محمد بن الشربيني - مغني المحتاج - الجزء : ( 1 ) - رقم الصفحة : ( 512 ).
kitab mughni muhtaj juz 1 halaman 512 karya muhammad bin assyarbini
2 - النووي - المجموع - الجزء : ( 8 ) - رقم الصفحة : ( 272 ).
kitab majmu syarh muhadzab juz 8 halaman 272 karya imam annawawi

4 - البكري الدمياطي - إعانة الطالبين - الجزء : ( 2 ) - رقم الصفحة : ( 354 ).
kitab i'annatutthalibin juz 2 halaman 354 karya sayyid al bakri addimyathi
5 - عبدالله بن قدامة - المغني - الجزء : ( 3 ) - رقم الصفحة : ( 588 ).
dalam kitab al-mughni juz 3 halaman 588 karya abdullah ibnu qudamah
6 - عبدالرحمن بن قدامة - الشرح الكبير - الجزء : ( 3 ) - رقم الصفحة : ( 494 ).
dalam kitab syarah al-kabir juz 3 halaman 494 karya abdurrahman bin qudamah.

8 - البيهقي - السنن الكبري - الجزء : ( 5 ) - رقم الصفحة : ( 245 / 246 ).
dalam kitab assunan al-kubro juz 5 halaman 245 karya al-baihaqi

13 - الطبراني - المعجم الكبير - الجزء : ( 12 ) - رقم الصفحة : ( 310 ).
dalam kitab mu'jam kabir juz 12 halaman 310 karya atthabarany
14 - السيوطي - الجامع الصغير - الجزء : ( 2 ) - رقم الصفحة : ( 605 / 594 ) - رقم الحديث: ( 8716 / 8628 ).
dalam jami' asshaghir juz 2 halaman 605 karya jalaluddin assuyuthi

18 - المناوي - فيض القدير - الجزء : ( 6 ) - رقم الصفحة : ( 150 / 181 ) - رقم الحديث : ( 8628 / 8715 / 8716 ).
dalam kitab faidhul qadir juz 6 halaman 181 karya al-manawi

29 - القاضي العياض - الشفا بتعريف حقوق المصطفي - الجزء : ( 2 ) - رقم الصفحة : ( 83 ).
dalam kitab assyifa; bi ta'rifi huquqil musthafa juz 2 halaman 83 karya al-qadhi iyyadh


______________________________________________________________________


ابن باز
ibnu baz ( ketua wahaby ) berujar
أما البعيد عن المدينة، فليس له شد الرحل لقصد زيارة القبر
adapun yang rumahnya jauh dari kota madinah maka dia tidak boleh bepergian / bermusafir untuk menziarahi kuburnya nabi muhammad

مجموع فتاوى ابن تيمية
ibnu taymiyyah ( idola siswa-siswi wahaby) berujar dalam majmu fatawanya
فليس منها شيء صحيح ولم يرو أحد من أهل الكتب المعتمدة منها شيئا : لا أصحاب الصحيح : كالبخاري ومسلم . ولا أصحاب السنن : كأبي داود والنسائي . ولا الأئمة من أهل المسانيد : كالإمام أحمد وأمثاله ولا اعتمد على ذلك أحد من أئمة الفقه : كمالك والشافعي وأحمد وإسحاق بن راهويه وأبي حنيفة والثوري والأوزاعي والليث بن سعد وأمثالهم ; بل عامة هذه الأحاديث مما يعلم أنها كذب موضوعة
dari hadist di atas itu bukanlah hadist yang sahih dan tidak diriwayatkan ahlul kitab yang terpercaya , seperti halnya tidak diriwayatkan kitab sohih bhukori dan muslim

dan hadist di atas tidak di riwayatkan oleh ashabus sunan seperti sunan abi dawud dan sunan annasa'i juga tidak pernah di riwayatkan oleh ahlul sanad semacam imam ahmad dan lainnya

dan hadist tadi juga tidak pernah diriwayatkan oleh imam fiqh seperti imam malik , imam assyafi'i , ahmad , ishaq, abi hanifah , dan assaury dan al- awza'i dan allaist dan sesamanya

maka dari hal inilah secara umum hadist tadi labelnya adalah dusta dan palsu
dan tidak boleh di amalkan
Lihat Selengkapnya

keyakinan wahaby pada kedua orang tua nabi muhammad 2



AHLU SUNNAH WALJAMA'AH VS WAHABY MANHAJ SALAF
albany dan ibnu usaemen ( dua-duanya ketua wahaby manhaj salaf ) ber ujar

Kedua orang tua Nabi Muhammad mereka hidup dan mati dalam keadaan musyrik, yaitu menyekutukan Allah di dalam peribadatan dengan sesuatu selain Allah (berhala). Mereka di masa hidupnya hingga matinya tetap menganut keyakinan dan ibadah syirik sebagaimana keumuman keadaan masya...rakat Mekkah dan bangsa Arab di masa itu. Kenyataan dan keadaan seperti inilah yang membuat mereka kelak akan dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah ‘azza wa jalla.

untuk mengetahui status wahaby manhaj salaf tadi mari kita lihat dalil selanjutnya dari ahlusunnah waljama'ah

إظهار الحق بوجوب الدفاع عن سيد الخلق – (1/ 3)
dalam kitab idlharul haq bi wujubiddifa' an sayyidil khalqi
juz 1 halaman 3

ومما يؤذي رسول الله صلى الله عليه وسلم ويمس من شرف نبوته وشرف نسبه القول بدخول أبويه الشريفين جهنم
dan termasuk sudah menyakiti ( perasaan ) nya rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dan telah merendahkan kenabiannya rasulullah dan kemuliaan nasabnya rasulullah
adalah perkataannya ( wahaby manhaj salaf ) yang berani menyatakan bahwa kedua orang tua rasulullah yang mulia itu bakal di ceburkan ke dalam neraka jahannam

والعياذ بالله قال تعالى:
semoga allah menjaga ( kita ) dari perkataan dan keyakinan wahaby manhaj salaf tadi dan allah ta'ala telah berfirman :
:” إِنَّ الَّذِينَ يُؤذُونَ اللهَ ,ورَسُولَهُ لَعنَهُمُ اللهُ فِى الدُّنيَا ,الأَخِرَةِ ,أَعَدَّ لَهُم عَذَاباً مُّهِيناً ”
Sesungguhnya orang orang yang menyakiti Allah dan RasulNya Allah akan melak'natinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan

القائلين بعذاب أبوى النبي صلى الله عليه وسلم فيروجون فتنتهم لمرض في قلوبهم قال تعالى:” فَأَمَّا الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم زَيغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنهُ ابتِغَاءَ الفِتنَةِ وَابتِغَاءَ تَأوِيلَهُ ” سورة آل عمران آية (7)
dan orang-orang ( wahaby manhaj salaf ) yang menyatakan bahwa kedua orang tua nabi sallallahu alaihi wa sallam itu di azab serta menyebarkan fitnah fitnah kepalsuan tersebut itu di sebabkan orang - orang ( wahaby ) tadi telah sakit/ buta mata hati nya
قال تعالى:
allah ta'ala telah berfirman
” فَأَمَّا الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم زَيغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنهُ ابتِغَاءَ الفِتنَةِ وَابتِغَاءَ تَأوِيلَهُ
وما يعلم تأويله إلا الله
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya,padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah.

كشف الستار -ابو عبدالله محمد المكي – (1 / 21)
dalam kitab kasyafu assattar juz 1 halaman 21
إن الإمام القاضي أبا بكر ابن العربي المالكي شارح سنن الترمذي
sesungguhnya al imam al-qadhi aba bakr ibn arabi al maliki ( pembesar madzhab malikiyyah ) dalam menjelaskan kitab sunan atturmudzi
والذي يقول في جواب على سؤال أن رجلاً قال إن أبا النبي – صلى الله عليه وسلم – في النار فأجاب [ بأنهُ ملعون
dari sebuah pertanyaan lelaki yang mengatakan bahwa abahnya nabi sallallahu alaihi wasallam itu adalah penghuni neraka
maka al imam al qadhy aba bakr memfatwakan : bahwa sesungguhnya orang yang mengatakan bahwa orang tua nabi muhammad adalah penghuni neraka maka orang ( wahaby ) tersebut adalah manusia yang terlaknat
لأن الله تعالى يقول
karena allah ta'ala telah berfirman
{ إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالأخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَاباً مُهِيناً }
Sesungguhnya orang orang yang menyakiti Allah dan RasulNya Allah akan melak'natinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.

ثم قال أي ( أبو بكر ابن العربي المالكي) ولا أذى أعظمُ من أن يُقال عن أبيهِ – صلى الله عليه وسلم – [ أنهُ في النار ]. وهذا الأثر ذكرهُ السيوطي
lalu al imam al qadhi aba bakr meneruskan fatwa nya lagi : dan termasuk penghinaan yang besar adalah memvonis bahwa orang tua nya nabi muhammad adalah penghuni neraka.
adapun astar fatwa ini di riwayatkan oleh al imam jalaluddin assuyuthi ( pembesar madzhab assyafi'iyyah ).

kesimpulan
wahaby manhaj salaf statusnya adalah
1. merendahkan kenabian nya rasulullah
2. merendahkan kemuliaannya nasab nya rasulullah
3. sudah buta mata hati nya.
4.suka menimbulkan fitnah/ rekayasa/huru hara / terorisme / melebih lebihkan kenyataan untuk melampiaskan ambisinya.
5.dan terlaknat di dunia - akherat.

maka dari itu waspadalah keagamaan islam anda di racuni dan di selewengkan wahaby manhaj salaf tadi.
Lihat Selengkapnya

keyakinan wahaby pada kedua orang tua nabi muhammad 1


salafiyyun ( wahaby ) adalah agamanya setan berwujud
manusia pada zaman belakangan ini

AHLU SUNNAH WALJAMA'AH VS WAHABY MANHAJ SALAF
albany dan ibnu usaemen ( dua-duanya ketua wahaby manhaj salaf ) ber ujar
...
Kedua orang tua Nabi Muhammad mereka hidup dan mati dalam keadaan musyrik, yaitu menyekutukan Allah di dalam peribadatan dengan sesuatu selain Allah (berhala). Mereka di masa hidupnya hingga matinya tetap menganut keyakinan dan ibadah syirik sebagaimana keumuman keadaan masyarakat Mekkah dan bangsa Arab di masa itu. Kenyataan dan keadaan seperti inilah yang membuat mereka kelak akan dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah ‘azza wa jalla.

untuk mengetahui status wahaby manhaj salaf tadi mari kita lihat dalil selanjutnya dari ahlusunnah waljama'ah
______________________________________________________________________
منهاج الوفا في نجاة والدا المصطفى- محمود الزين – (1 / 26)
dalam kitab al-wafa fi najati walidal musthofa juz 1 halaman 26
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا) الإسراء : ( 15 )

“dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang rasul.”(Q.S Al Isra`: 15)

أن سبب دفع العذاب عن أهل الفترة هو عدم وجود الرسول الذي يبلغهم، وهذا السبب موجود في والدي النبي صلى الله عليه وسلم وأهل زمانهما،
sesungguhnya tidak di azabnya ahlul fatrah itu karena tidak adanya yang menyampaikan dakwah dari seorang rasul / nabi
di tengah-tengah kehidupan mereka
, adapun kejadian semacam inilah yang terjadi pada zamannya
kedua orang tua nabi muhammad sallallahu alaihi wa sallam
أن النووي ـ رحمه الله ـ صرح فيما سبق بأن الذين لم تبلغهم الدعوة لا يعذبون
sesungguhnya imam annawawi rahimahullah tentang permasalahan tadi berfatwa
bahwa sesungguhnya orang orang yang selama hidupnya tidak menemui dakwah maka dia kelak tidak lah di siksa oleh allah
فقال: (تأمل ما في كلامه من التنافي،
kemudian fatwa ini dilanjutkan : maka dari itu berfikirlahsecara jernih dalam fatwa ini untuk bisa membedakan dengan jeli
فإن من بلغتهم الدعوة ليسوا بأهل فترة
1. yaitu barangsiapa dalam masa hidupnya menemui dakwah maka dia bukanlah termasuk ahlul fatrah
… فأهل الفترة هم الأمم الكائنة بين الذين لم يرسل إليهم الأول، ولا أدركوا الثاني، …
2. adapun ahlul fatrah adalah umat manusia yang hidup nya tidak menemui dakwah awal serta tidak juga menemui dakwa kedua
كالأعراب الذين لم يرسل إليهم عيسى، ولا لحقوا النبي صلى الله عليه وسلم
seperti contohnya arab dusun yang mana dalam masa hidupnya tidak mengetahui kenabian ISA , juga tidak mengetahui kenabian
NABI MUHAMMAD SALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM
ولما دلت القواطع على أنه لا تعذيب حتى تقوم الحجة، علمنا أنهم غير معذبين)
dan dari dalil kepastian bahwa apabila tidak ada hujjah
kenabian maka azab juga tidak di timpakan , maka dari inilah kita menjelaskan bahwasanya ahlul fatrah adalah umat yang elak tidak akan disiksa
قول النووي نفسه بأن من لم تبلغه الدعوة لا يعذب،
adapun fatwanya imam annawawi yang menjelaskan bahwa sesungguhnya umat manusia yang di masa hidupnya tidak menemui dakwah maka tidak akan di siksa
ولقياسه أطفال المشركين على من لم تبلغه الدعوة في كونهم ناجين كما تقدم
hukum kaedah ini di berlakukan juga pada anak-anaknya musrikin ( yang mati masih kecil ) yang mana anak anak tersebut tidak menemui masa dakwah kenabian
maka dia kelak termasuk golongan yang selamat


حاشية السندي على ابن ماجه – (ج 3 / ص 348)
dalam kitab hasiyah assandy ala ibni majjah juz 3 halaman 348
ومن أقوى الحجج على ذلك أنهما من أهل الفترة
dan dari dalil terkuat atas permasalahan tadi bahwa sesungguhnya kedua orang tua nabi muhammad adalah termasuk ahlul fatrah
قد أطبق أئمتنا الشافعية والأشعرية على أن من لم تبلغه الدعوة لا يعذب ويدخل الجنة
dan imam imam pembesar madzhab assyafi'iyyah dan assy'ariyyah telah memfatwakan dalam tabaqat-tabaqatnya bahwa sesungguhnya umat yang masa hidupnya tidak menemui dakwak nkenabian maka dia kelak tidak akan di aazab dan akan di masukkan ke sorga
لقوله تعالى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا) الإسراء : ( 15 )
dengan dasar pada firman allah
dan Kami tidak akan mengadzab sebelum
Kami mengutus seorang rasul.”(Q.S Al Isra`: 15)