Senin, 18 Februari 2013

kisah teladan sayyidina umar ibnul khattab radhiallahu anhu 2



_seorang wanita tua yang pandai melantunkan puisi shalawat_

di sebuah gubuk kecil di ujung kota madinah terlihat sinar pelita keremangan yang menerangi gelapnya malam.







Pada suatu ketika khalifah umar bin khattab meronda dan melihat daerah itu maka khalifah umar mendekat ke arah gubuk kecil sumber cahaya itu, dan di situ ada seorang wanita tua yang berpakaian hitam sedang duduk di dalam gubuknya saat tengah malam,sedangkan cahaya pelita kecil itu tidak dapat menerangi wajahnya,wanita tua itu hanya terlihat begitu susah dan dengan getir ia melantunkan sebuah puisi salawat,
_semoga shalawat orang-orang yang baik dan terpilih senantiasa tercurah bagi muhammad*
dahulu-nya engkau adalah seorang yang suka bangun malam dan menangis (dlm munajat) di waktu sahur*
alangkah senangnya aku jika kematian menjemputku dan mengumpulkan aku di kampung akhirat dengan muhammad orang yang ku kasihi.

Mendengar bait-bait senandung puisi salawat dari wanita tua itu maka hati khalifah umar menjadi terenyuh karena mengingat masa-masa manis bersama nabi saw yang telah lewat , dan khalifah umar pun menangis tersedu-sedu sambil mengetuk pintu gubuk wanita tua itu,

siapakah anda ? Tanya wanita tua itu
aku adalah umar bin khattab ! Jawab khalifah yang suaranya di telan tangisannya sehingga terdengar pelan.

Aku tiada keperluan dengan umar ,mengapa ia datang pada saat seperti ini ? Tanya wanita tua .

Aku minta bukalah pintumu,engkau tak perlu takut kepadaku! Jawab khalifah umar

setelah itu , wanita tua tadi membukakan pintunya,
maka khalifah berkata : tolong ulangilah puisi shalawatmu tadi, karena aku sangat terharu.

Dan setelah wanita tua mengulangi bacaan puisi shalawatnya tadi maka khalifah umar berkata : wahai wanita tua masukkanlah aku ke dalam do'amu !

Maka wanita tua itu berucap :ya allah, berilah ampunanmu kepada umar karena engkau adalah maha pengampun.

Setelah mendengar ucapan wanita tua itu maka khalifah umar merasa puas dan lega serta beruluk salam untuk segera pergi.

Di terjemahkan dengan referensi :kitab al khanzu juz 4 halaman 381.


 _Seorang wanita yang di dengar pembicaraannya oleh allah_

ada seorang wanita tua yang berjalan tertatih-tatih dengan tongkat di tangannya,punggungnya telah bungkuk karena lanjutnya usia dan terbebani berbagai macam kesulitan.
Pada suatu ketika ia menghentikan jalan khalifah umar bin khattab ra di tengah jama'ahnya.
Kemudian amirul mukminin umar ra menyuruh wanita tua itu agar menepi di jalan.
Dan khalifah umar ra mendekati wanita tua itu seraya mendekatkan telinga nya untuk mendengarkan ucapan wanita tua itu yang terdengar sangat pelan.
Setelah mendengarkan keluhan maka khalifah umar ra mengabulkan permintaan wanita tua itu.

Dan kala sahabat umar kembali ke tengah jama'ahnya , maka salah seorang dari mereka berkata : wahai amirul mukminin ,mengapa engkau membiarkan kami berlama-lama mununggumu di jalanan ini hanya demi untuk berbicara dengan wanita tua itu ?

: wahai lelaki ,tahukah engkau siapa wanita tua itu ? Balas sahabat umar ra.

:aku tidak tahu ! Jawab lelaki tadi.

:ketahuilah, wanita tua itu adalah siti khaula binti tsa'laba yang dahulu keluhannya pernah di dengar allah dari balik tujuh lapis langit, dan demi allah,andaikata ia tidak meninggalkanku hingga malam hari tiba sebab udzur permintaannya ,maka pasti aku tidak akan meninggalkannya sebelum aku dapat mengusahakan untuk memenuhi udzur permintaannya ! Jawab sayyidina umar ra dengan Tegas.

Diterjemahkan dengan
Referensi:addarimi halaman 26.
Al-khanzu juz 2 halaman 520


 _khalifah umar bin khattab ra membawa sebuah kantong air_

pada suatu malam ,khalifah umar bangun dan beranjak pergi meninggalkan tempat tidurnya ,kemudian beliau keluar rumah untuk meronda rakyatnya , pada waktu itu dari kejauhan khalifah umar melihat ada seorang wanita sedang membawa sekantong air di atas punggungnya dan ia berjalan tanpa alas kaki di malam hari ,maka khalifah umar menghampiri dan bertanya kepada wanita itu tentang keadaannya.

Maka wanita itu menerangkan bahwasanya ia adalah seorang wanita miskin yang mempunyai keluarga banyak yang tidak mempunyai haddam (pembantu), sehingga ia tidak bisa mengambil air telaga kecuali saat malam hari.

Mendengar ucapan wanita itu maka hati khalifah umar menjadi terenyuh ,sehingga ia membantu untuk membawakan kantong air itu hingga tiba di rumah wanita tadi.

Dan selesai membantu khalifah umar berkata :besok pagi engkau datanglah ke tempat umar ,agar ia memberimu seorang haddam (pembantu).

Maka wanita itu menjawab:
Aku merasa segan dan kesulitan untuk menemui beliau !

Maka khalifah umar menegaskan :datanglah , pasti esok pagi engkau akan menemuinya.

Dan keesokan harinya ,wanita itu ke tempat khalifah umar , tapi setelah sampai di tempat khalifah ,wanita itu buru buru pergi melarikan diri setelah ia tahu bahwa lelaki yang membantunya tadi malam adalah khalifah umar sendiri,
melihat hal itu maka khalifah umar menyuruh seorang haddam (pembantu ) untuk segera mengikuti wanita tadi dan menyerahkan sejumlah uang kepadanya.

Di terjemahkan dari referensi kitab : lan talqa mitsla umar juz 2 halaman 260.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar