Senin, 18 Februari 2013

kisah teladan sayyidina umar ibnul khattab radhiallahu anhu


_kenyangkan perut kaum muslimin seperti kau mengenyangkan dirimu sendiri_

di kota azerbijan,ketika uthbah ibn fardaq di kirimi sebuah makanan oleh rakyatnya, maka ia bertanya : apa nama makanan ini ?
Maka mereka menjawab : nama makanan ini adalah habish yang terbuat dari olahan minyak samin dan buah korma.

Kemudian uthbah ibn fardaq mencicipi makanan tadi dan ia merasakan manis dan lezat daripadanya, lalu uthbah berkata '' alangkah baiknya apabila kami kirimkan makanan se lezat dan se manis habish ini ke pada amirul mukminin umar bin khattab. ''

maka uthbah menyuruh beberapa masyarakat azerbijan agar membuatkan habish yang di letakkan dalam takaran dua tempayan besar , dan setelah masakan itu telah selesai uthbah ibn fardaq menyuruh dua orang lelaki membawa onta untuk mengirimkan habish tadi ke kota madinah.

Dan berangkatlah dua pesuruh tadi menyusuri tandusnya padang pasir hingga akhirnya tiba di kota madinah ,setelah itu kedua orang itu menyampaikan salam dan pesan uthbah serta menyerahkan
kedua tempayan besar itu di hadapan khalifah umar.

Dan khalifah umar pun membuka kedua tempayan besar tadi seraya bertanya : apa ini ?

Maka kedua pesuruh tadi menjawab : ini adalah makanan khas azerbijan yang bernama habish !

Lalu khalifah umar mencicipi sedikit daripadanya dan khalifah merasakan rasa manis dan lezat.

Setelah itu khalifah bertanya :apakah semua masyarakat azerbijan dapat merasakan makanan seperti ini ?

Tidak '' jawab kedua utusan tadi

maka khalifah umar menyuruh kedua utusan tadi untuk membawa kedua tempayan itu ke azerbijan serta menuliskan sebuah surat kepada gubernur azerbijan (uthbah ibn fardaq )
yang berbunyi : sesungguhnya makanan semanis dan sselezat habish itu bukan dari uang ayah dan ibumu , maka camkanlah hendaknya kau kenyangkanlah seluruh perut umat islam azerbijan dengan makanan seperti itu seperti halnya engkau kenyangkan perutmu dengannya. ''
di terjemahkan dari referensi kitab manaqib amirul mukminin hal 165



   _Wanita lanjut usia yang buta_
di dalam sebuah gubuk kecil di ujung kota madinah , ada seorang wanita lanjut usia yang buta.
Ia tidak mempunyai kekayaan apapun kecuali seekor kambing
,sebuah timba air dan sebuah tikar usang yang telah di makan usia.

Sahabat umar bin khattab pernah mendatangi rumah wanita tua itu di malam hari untuk memberinya makan minum ,merapikan rumahnya dan ia duduk beberapa saat di tempat itu.

Pada suatu hari ketika sahabat umar bin khattab datang ke rumah wanita tua itu,alangkah terkejutnya ia dapati tempat itu telah bersih dan rapi serta seluruh kebutuhan nya wanita tua itu telah tersedia ,sehingga sahabat umar bin khattab menjadi faham bahwa telah ada orang lain terlebih dahulu, dan demikian juga di hari hari berikutnya kedatangan sahabat umar untuk membantu wanita tua tadi selalu di dahului orang lain.

Maka pada hari hari berikutnya sahabat umar bin khattab sengaja untuk bersembunyi di sekitar rumah wanita tua tersebut untuk mengetahui siapakah yang telah mendahuluinya menolong wanita tua itu.

hari-hari telah berganti setelah sekian waktu di tunggu ternyata dari kejauhan terlihat ada seorang lelaki yang mengetuk pintu rumah wanita tua tadi dan setelah pintu di buka lelaki tadi masuk ke dalam rumah untuk membantu wanita tua itu,dan sahabat umar bin khattab yang sejak tadi mengamati dari kejauhan menjadi tahu bahwa lelaki yang mendahuluinya menolong wanita tua itu adalah sahabat abu bakar assiddiq yang kala itu mejadi khalifah umat islam.

Kemudian sahabat umar karena kagum dengan kebaikan khalifah , sahabat umar sengaja keluar dari tempat persembunyiannya untuk berjalan menuju arah khalifah abu bakar assiddiq seraya berkata:

'' engkau ini selalu saja mendahuluiku dalam berbagai amal kebajikan ''

diterjemahkan dengan referensi kitab: al khanzu juz 4 halaman 347.


























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar