Sabtu, 02 Maret 2013

HABAIB & UMAT ISLAM AJMA'IN TIDAK MENGKIBLAT IBNU TAYMIYAH





بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

شيخ الإسلام تقي الدين السبكي رحمه الله
syehkhul islam taqiyyuddin assubkhi rahimahullah
( معاصر ابن تيمية )
ulama' yang semasa dengan ibnu taymiyyah
رد على إبن تيمية وإتهم إبن تيمية بالمبتدع
beliau sangat menentang pada ibnu taymiyyah
karena sesungguhnya ibnu taymiyyah itu gemar melakukan atau membikin sebuah fatwa yang tergolong bid'ah sesat
في كتابه ( الدرة المضية في الرد على إبن تيمية )
referensi : buka kitab addurrah al-madhiyyah fi arrad ala ibni taymiyyah karya
syehkhul islam taqiyyuddin assubkhi rahimahullah




قال الحافظ المجتهد تقي الدين السبكي في فتاويه ما نصه:
telah berkata al hafidz ( yang hafal alqur'an) yang menjadi mujtahid fatwa yaitu TAQIYYUDDIN ASSUBKY dalam kitab fatawa nya yang oleh beliau diterangkan sebuah masalah
"وهذا الرجل- يعني احمد ابن تيمية- كنت رددت عليه في حياته في إنكاره السفر لزيارة المصطفى ،
adapun lelaki ini maksudku ibnu taymiyyah : aku
tegaskan bahwasanya aku sangat menolak (ingkar)
bahwasanya ibnu taymiyyah dalam masa hidupnya itu adalah seseorang yang dengan fatwanya melarang2 dan sangat ingkar atas manusia yang mau safar KARENA HENDAK berziarah pada rasulullah al musthafa
وفي إنكاره وقوع الطلاق
إذا حلف به
dan ibnu taymiyah sangat ingkar atas jatuhnya talaq
di saat kondisi sumpah
، ثم ظهر لي من حاله ما يقتضي انه ليس ممن يعتمد عليه في نقل ينفرد به
akhirnya aku menjadi jelas akan sebuah konsekwensi bahwasanya ibnu taymiyah ini bukan lah seorang yang bisa dibuat pegangan
atas pendapat yang ia ambil sendiri tadi
لمسارعته إلى النقل لفهمه كما في هذه المسألة-
di karenakan ibnu taymiyyah itu tergolong manusia yang terburu buru/ ceroboh dalam mengambil kefahaman atas masalah-masalah tadi
أي مسئلة في الميراث-
maksudnya masalah warisan
ولا في بحث ينشئه لخلطه المقصود بغيره وخروجه عن الحد جدا،
dan ibnu taymiyyah adalah manusia yang gemar membuat sebuah keputusan fatwa tanpa ia bahstu kan
لخلطه المقصود بغيره وخروجه عن الحد جدا،
karena ia suka mencampur-campurkan maksud masalah satu dengan lainnya dan ia telah tergolong insan yang sangat melampaui batas
وهو كان مكثرا من الحفظ ولم يتهذب بشيخ
dan ibnu taymiyyah juga tergolong manusia yang suka memperbanyak menghafalkan
fan fan keilmuan namun ia tidak pernah mengkoreksikan pemahamannya pada seorang syehk
alias difahami sendiri
فتاوى السبكي (2/210).
referensi : fatawa assubki juz 2 halaman 210

Tidak ada komentar:

Posting Komentar