Senin, 29 April 2013

KH ABDURRAHMAN WAHID ( gus dur ) 5



_inilah kejelasan tentang sosok gus dur ( kh abdurrahman wahid) yang oleh para seniman jogja di pahatkan patung_
yang kemudian hari kenyataan ini di gunakan aliran sesat wahaby manhaj muhammad bin abdul wahab salab untuk menghina dan mencaci maki gus dur_
adapun poin2 dalam hal ini adalah
1.Gus Nuril saat dihubungi detikcom, Senin (8/2/2010).

Lanjut pria yang pernah memimpin pasukan berani mati untuk Gus Dur ini, patung tersebut jangan sampai menjadi sarana pengkultusan.

"Patung ini jangan dijadikan sarana kemusyrikan dan jangan ada ritual penghormatan," terangnya.

1. Gus Nuril tidak mempermasalahkan jika ada seniman yang ingin membuat patung Gus Dur. Tokoh nasional lain seperti Diponegoro atau Jenderal Sudirman saja sudah dijadikan patung.

"Mau dipatungkan dalam bentuk apapun silahkan, itu hak mereka (pembuat patung)," tambahnya.
Namun, patung ini jangan sampai menyakiti perasaan umat lain, seperti keberatan dari Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Sang pematung harus mempertanggungjawabkan karyanya.
"Keberatan itu benar. Itu hak mereka. Silahkan disampaikan ke pembuat patung," tutupnya.

2.Gus Yusuf mengatakan, berbagai cara telah dilakukan masyarakat untuk tetap menghidupkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur, antara lain pluralisme, humanis, dan kebangsaan.
"Untuk menghidupkan nilai-nilai tersebut caranya tidak sama dan sekarang para seniman melalui karya seni rupa," katanya.
Ia mengatakan, Gus Dur tidak hanya milik satu kelompok, tetapi milik bangsa Indonesia.

3.Menurut Tanagus, umat Buddha sangat menjunjung tinggi figur Budha. DPP PATRIA juga yakin keluarga mendiang Gus Dur juga berkeberatan.

"Kami pun yakin, keluarga dan para pendukung Bapak KH Abdurrahman Wahid akan berkeberatan akan hal ini, yang sangat terkesan merendahkan figur atau simbol agama Buddha," lanjut Tanagus.

berikut warta lebih lengkapnya :

Sejumlah seniman Kabupaten Magelang, Jateng, membuat patung Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam rangka memperingati 40 hari meninggalnya Presiden keempat RI tersebut.

empat patung Gus Dur berbahan batu, yaitu
1."Sinar Hati Gus Dur" Gus Dur dengan tubuh Buddha.karya Cipto Purnomo,
2."Gunung Gus Dur" dengan keadaan badan Gus Dur dikerumuni sejumlah satwa karya Ismanto,
3."Presiden di Sarang Penyamun" karya Samsudin,
4. dan "Gladiator Gus Dur" karya Jono.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), Romo Kirjito, dan mantan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.

Pemilik Stodio Mendut, Sutanto mengatakan, pembuatan patung Gus Dur dengan berbagai model tersebut untuk menjelaskan seorang Gus Dur sebagai tokoh yang multietnis, multikultur, dan sebagainya.

"Mudah-mudahan, masyarakat mampu menangkap karya seniman ini. Gus Dur merupakan seorang yang cerdas dan artistik, namun hidup di bangsa yang penuh kontroversi," katanya.

Gus Yusuf mengatakan, berbagai cara telah dilakukan masyarakat untuk tetap menghidupkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur, antara lain pluralisme, humanis, dan kebangsaan.
"Untuk menghidupkan nilai-nilai tersebut caranya tidak sama dan sekarang para seniman melalui karya seni rupa," katanya.
Ia mengatakan, Gus Dur tidak hanya milik satu kelompok, tetapi milik bangsa Indonesia.
http://www.antaranews.com/berita/1265373083/seniman-magelang-buat-patung-gus-dur

yang menuai kontroversi karena berwujud perawakan Buddha yang sedang bersemedi. Bedanya, wajah Sang Buddha diganti wajah Gus Dur lengkap dengan kaca mata tebalnya.

Sutanto Mendut mengatakan bahwa ini kepedulian para seniman di Magelang yang notabene adalah pemahat batu kepada mendiang Gus Dur.
Jika ada hal itu menimbulkan kontroversi, bukan itu tujuan yang diharapkan.
"Kita tidak ingin menodai kelompok manapun atau menodai sosok Gus Dur. Hal ini bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi kita untuk tidak langsung memberikan judgement. Inti dari kegiatan ini adalah untuk menyimbolkan Gus Dur sebagai tokoh pluralis yang diterima oleh kelompok manapun tidak hanya Islam," harapnya.

http://metro.news.viva.co.id/news/read/127956-alasan_seniman_buat_patung__buddha_gus_dur_


Patung ini, bersama tiga patung Gus Dur lainnya ditampilkan dalam gelar seni budaya bertajuk 'Multisesigusdurisme' di Studio Mendut di Magelang, pada Jumat, 5 Februari 2010. Menurut Cipto, pembuatan patung kontroversi ini tidak ada niatan untuk menyinggung umat Buddha.

Menurut Cipto, patung Buddha yang berwajah Gus Dur tersebut lebih menggambarkan sosok Gus Dur yang pluralis, bisa diterima masyarakat dan gambaran kebaikan. Cipto tidak berniat menjual patung “Mata Hati Gus Dur” yang berukuran 100 x 90 meter itu. Bahkan, patung tersebut sampai saat ini masih terdapat di Studio Mendut milik Sutanto Mendut.

http://forum.kompas.com/teras/138039-inilah-5-patung-yang-jadi-kontroversi-di-indonesia.html


Ide mem’budha’kan Gus Dur dalam bentuk patung itu bermula dari keinginan para seniman pahat untuk menghormati dan mengenang mendiang Gus Dur sebagai pejuang pluralisme Indonesia. Dari ide itulah, Cipto Purnomo, aktivis Komunitas Seniman Borobudur Indonesia membuat patung Budha berkepala Gus Dur yang diberi tema “Sinar Hati Gus Dur.”

Spontan, patung Gus Dur Budha itu menuai protes dari Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Mereka tersinggung karena menganggap patung itu menyerupai Buddha.

"Kami akan mengajukan keberatan kepada seniman Bapak Cipto Purnomo yang telah menghasilkan karya seni ini. Yang mungkin karena ketidaktahuannya, telah merendahkan figur dari Guru Agung kami dan juga Guru Agung Dunia," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA) Tanagus Dharmawan siaran persnya di Jakarta, Senin (8/1/2010).

Menurut Tanagus, umat Buddha sangat menjunjung tinggi figur Budha. DPP PATRIA juga yakin keluarga mendiang Gus Dur juga berkeberatan.

"Kami pun yakin, keluarga dan para pendukung Bapak KH Abdurrahman Wahid akan berkeberatan akan hal ini, yang sangat terkesan merendahkan figur atau simbol agama Buddha," lanjut Tanagus.
http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2010/02/09/3209/patung-budha-gus-durkarena-pluralismekiyai-disamakan-dengan-budha/
Seniman asal Magelang membuat patung Gus Dur yang menyerupai Buddha. Pematung diminta berhati-hati untuk tidak melukai perasaan umat beragama.

"Jangan sampai disebut Buddha Gus Dur, karena Gus Dur adalah seorang wali Allah," kata orang dekat Gus Dur, Gus Nuril saat dihubungi detikcom, Senin (8/2/2010).

Lanjut pria yang pernah memimpin pasukan berani mati untuk Gus Dur ini, patung tersebut jangan sampai menjadi sarana pengkultusan.

"Patung ini jangan dijadikan sarana kemusyrikan dan jangan ada ritual penghormatan," terangnya.

Gus Nuril tidak mempermasalahkan jika ada seniman yang ingin membuat patung Gus Dur. Tokoh nasional lain seperti Diponegoro atau Jenderal Sudirman saja sudah dijadikan patung.

"Mau dipatungkan dalam bentuk apapun silahkan, itu hak mereka (pembuat patung)," tambahnya.

Namun, patung ini jangan sampai menyakiti perasaan umat lain, seperti keberatan dari Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Sang pematung harus mempertanggungjawabkan karyanya.

"Keberatan itu benar. Itu hak mereka. Silahkan disampaikan ke pembuat patung," tutupnya.
http://news.detik.com/read/2010/02/08/152402/1295260/10/jangan-sampai-disebut-patung-buddha-gus-dur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar